Produktivitas Kerja
Setiap organisasi baik berbentuk
perusahan maupun yang lain, swasta maupun pemerintah, akan selalu berpaya agar
para anggota atau pegawai/pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat
memberikan produktivitas kerja setinggi mungkin mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan pada waktu yang sebelumnya.
Produktivitas
kerja merupakan suatu istilah yang sering dipergunakan dalam perencanaan
pengembangan industry pada khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi
nasional pada umunya. Bahkan dewasa ini istilah produktivitas tidak saja
dipergunakan dalam perencanaan dan kegiatan dibidang ekonomi, tetapi juga
dipergunakan dibidang lain, misalnya dalam bidang pendidikan. Sementara orang
mengemukakan bahwa produktivitas kerja atau produktivitas pada hakikatnya juga
merupakan motif ekonomi untuk memperoleh hasil sebanyak mungkin dengan biaya
yang sekecil-kecilnya. Satu hal yang membedakannya adalah bahwa produktivitas
kerja sebagai aksentuasi penerapan motif ekonomi banyak terletak pada faktor
manusia pelaksana kegiatan organisasi itu sendiri, yaitu para anggota, pegawai
atau pekerja.
Para
sarana ekonomi sepenuhnya menyadari bahwa faktor manusia mempunyai peranan yang
sangat dominan dalam menentukan berhasil
tidaknya kegiatan organisasi dalam mewujudkan tujuannya. Suatu
perusahaan dengan modal, alam dan teknologi mutakhir sekalipun, tidak berhasil
memproduksi barang atau jasa tanpa kehadiran manusia pegawai/pekerja di
dalamnya.
Mengenai
arti produktivitas, rumusan yang telah diberikan oleh para sarjanawan yang satu
dan rumusan sarjana yang lain sangat berbeda-beda. Pengertian atau makna
produktivitas pada umunya lebih dikatikan dengan panangan produksi dan ekonomi,
sering pula dikaitkan dengan pandangan manusiawi (sosiologi) bahkan juga dengan
falsafah hidup.
Tidak
dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui sebuah
kegiatan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
termasuk didalamnya pegawai atau pekerja itu sendiri.
Prof.
Luis Sabourin pada Asian Productivity Congress mengemukakan “pengertian umum
mengenai produktivitas adalah rasio antara hasil produksi (output) dengan seluruh biaya produksi (input). Akan lebih jelas bila digunakan defenisi yang tidak
terlalu teknik, yaitu rasio antara kepuasasn yang diperoleh dengan usaha yang
dikeluarkan”.
R.
Saint Paul pada kesempatan yang sama mengatakan “ defenisi produktivitas sangat
sederhana, yaitu perbandingan antara hasil yang diproduksi dan jumlah kerja
yang dikeluarkan untuk memproduksinya, atau dalam pengertian yang lebih umum,
rasio antara kepuasan yang dikehendaki dan pengorbanan yang dilakukan.”
Geogr
J Washins dalam buku Productivity
Improvement Handbook menyatakan, “ Produktivitas mengandung dua konsep
utama, yaitu efesiensi dan efektivitas. Efesiensi mengukur tingkat sumber daya,
baik manusia, keuangan dan alam, yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat
pelayanan yang dikehendaki; efektivitas hasil dan mutu pelayanan yang dicapai.”
Rumusan-rumusan
mengenai produktivitas diatas memang berbeda pengungkapannya antara satu dengan
yang lain, tetapi pada hakikatnya mempunyai maksna yang sama, yaitu rasio
antara produksi yang dapat dihasilkan dengan keseluruhan biaya yang telah
dikeluarkan untuk keperluan produksi suatu produk tertentu atau rasio antara
seluruh kepuasan yang dapat diperoleh dengan pengorbanan yang telah diberikan. Apabila
produktivitas bernilai satu berarti organisasi atau perusahaan berada dalam
suatu keadaan statis, tidak maju dan tidak mundur juga, tidak untung dan tidak
rugi. Dalam dunia perusahaan, keadaan ini disebut sebagai break- even point . apabila nilai produktivitas lebih kecil
daripada satu, maka perusahaan sedang mengalami pailit, sebaliknya nilai
produktivitas lebih besar daripada satu, perusahaan yang bersangkutan efesien
dan efektif dalam mencapai tujuan ataupun sasaran yang telah ditetapkan.
Bagi
bangsa Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila, produktivitas suatu
organisasi atau perusahaan harus bermanfaat bukan saja bagi pengusaha dan para
pegawai atau pekerja, tetapi juga bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Akhirnya
perlu kita ketahui bahwa filosofis produktivitas menunjukkan suatu sikap mental
yang berpandangan bahwa kualitas hidup hari ini harus lebih baik dari kualitas
hari yang lalu, hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Sumber
: Saksono. Slamet. Administrasi
Kepegawaian
Sitorus, Jhon Miduk. Administrasi Perkantoran. Pendidikan ekonomi dan adminstrasi. FE UNJ. 2014
0 Response to "Produktivitas Kerja"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)