Hubungan Interpersonal
A.
Pengertian
Hubungan Interpersonal
1. Siagian (2000) hubungan antar manusia adalah keseluruhan
hubungan baik yang bersifat formal maupun informal yang perlu diciptakan dan
dibina dalam suatu organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta team work yang
intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Effendy (1998), yaitu hubungan dalam arti luas dan arti
sempit.
Dalam arti luas hubungan antar manusia adalah interkomunikasi
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan di
dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan rasa puas dan bahagia kepada
kedua pihak.
Dalam arti sempit adalah interkomunikasi yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain secara langsung bertatap muka dalam suatu
organisasi kerja (work organization) dan dalam berbagai situasi kerja (work
situation) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan kerja dengan semangat
kerjasama yang produktif serta dengan perasaan dan bahagia.
Jadi,
Hubungan Interpersonal adalah Keseluruhan
hubungan baik yang bersifat formal maupun informal yang dilakukan seseorang
kepada orang lain dalam berbagai situasi kerja dengan tujuan untuk
mengembangkan rasa bahagia dan rasa puas, serta kegiatan untuk meningkatkan dan
mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan.
B.
Tujuan
Komunikasi Interpesonal
1. Meningkatkan produktivitas kerja personil organisasi
tersebut;
2. Mencegah timbulnya konflik, terutama konflik
interpersonal atau konflik antar pribadi pada kantor yang biasanya berdampak
terhadap kelangsungan aktivitas organisasi;
3. Saling terjadi kepuasan antar yang terlibat dalam
komunikasi, artinya interaksi komunikasi berjalan dengan baik tanpa rintangan;
terjadi saling pengertian, saling merasakan, saling menyadari kebutuhan
masing-masing baik biologis maupun psikologis.
(Sri Haryani, 1995:61).
Semakin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang
untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya;
sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
C.
Manfaat
Komunikasi Interpesonal antar Karyawan dalam Organisasi
1. Tidak terdapat konflik antar karyawan.
2. Setiap karyawan bersemangat dan bergairah dalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
3. Satu unit kerja akan memberikan hasil yang terbaik bagi
proses berikutnya untuk dikerjakan oleh unit kerja yang lain.
4. Setiap masalah dapat diselesaikan dengan penuh
kekeluargaan.
5. Pelaksanaan pekerjaan diliputi oleh suasana santai dan
keakraban, bukan suasana mencekam penuh ancaman.
6. Adanya saling menghargai dan percaya antar karyawan. (Saydam,
1996:423)
D. Teori Hubungan Interpesonal
1. Model
Pertukaran Sosial
“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah
bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya
selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
(Thibault dan Kelley)
Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang
diperoleh seseorang dari suatu hubungan; uang,
penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang
dipegangnya.
Biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalam
suatu hubungan; waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi
kondisi lain yang dapat menimbulkan efek tidak
menyenangkan.
2. Model
Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai
panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.
panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.
3. Model
Interaksional
·
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.
·
Sistem
tersebut memiliki sifat-sifat struktural, integratif dan terdiri dari
subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu
kesatuan.
·
Semua
sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila
ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya.
·
Setiap
hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi,
ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
4. Model
Permainan (Games People Play Model)
Bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam
bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3
bagian yaitu :
a)
Kepribadian
orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima
dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)
Kepribadian
orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
c)
Kepribadian
anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang
mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).
Ketika berinteraksi,
individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain
membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian yang lain.
Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta
perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit
suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).
5. Tahapan Hubungan Interpersonal
1) Fase
Formation/ Introduction/Perkenalan
“fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua
belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya.
Masing-masing pihak berusahamenggali secepatnya
identitas, sikap dan nilai pihak yang lain.
Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan
proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data
demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Informasi pada tahap perkenalan dapat
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
o
informasi
demografis;
o
sikap
dan pendapat (tentang orang atau objek);
o
rencana
yang akan datang;
o
kepribadian;
o
perilaku
pada masa lalu;
o
orang
lain; serta
o
hobi
dan minat.(Charles R. Berger)
2) Membangun
Relasi
o
KEAKRABAN
Keakraban merupakan
pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara
apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan
o
KESEPAKATAN KONTROL
Tentang siapa yang
akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang
berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih
banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi
umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau
mengalah.
o
KETEPATAN RESPON
Respon A harus
diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan
harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan
dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan verbal,
tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius dijawab dengan
main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan air muka yang
menunjukkan sikap tidak percaya, maka hubungan interpersonal mengalami
keretakan. Ini berarti kita sudah memberikan respon yang tidak tepat.
o
NADA EMOSIONAL YANG TEPAT
Keserasian suasana
emosional ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi
interaksi antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi
interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan
mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi
6. Indikator
Hubungan Interpersonal
a) Keterbukaan
Hubungan interpersonal yang baik
diawali dari sebuah keterbukaan antara suatu individu terhadap individu yang
lain. Sikap keterbukaan akan membuat satu sama lain mengetahui apa yang
dibicarakan oleh suatu pihak sehingga masalah yang dialami bisa dimengerti oleh
orang yang menjadi jalinan komunikasi interpersonal dan menemukan sebuah
solusi.
b) Loyalitas
dan Toleransi kepada orang lain
Toleransi akan membuat orang lain
merasa nyaman kepada kita sehingga tercipta sebuah komunikasi yang baik dan
mampu menjalin hubungan yang lebih baik. Tanpa membedakan manusia secara agama,
ras, suku, bangsa, warna kulit, dan lain-lain, jelas hubungan interpersonal
akan terjalin dengan baik. Saling menghargai atas latar belakang yang berbeda,
menghormati perbedaan yang ada akan membuat segala hambatan hubungan
interpersonal berjalan dengan lancar.
c) Kepercayaan
kepada sesama
Hubungan interpersonal tidak akan
terbangun tanpa adanya kepercayaan satu sama lain antar sesame atau ruang
lingkup yang menjadi hubungan interpersonal tersebut. Kepercayaan akan
membangun sebuah kebersamaan yang tak ternilai dan menjalin sebuah kerjasama
dalam suatu tim maupun dalam individu itu sendiri.
d) Menghormati
Orang lain
Hampir sama dengan toleransi,
menghormati sesama merupakan hal yang utama dari sebuah hubungan interpersonal.
Individu menghormati individu, kelompok, maupun khalayak lainnya akan membuat
hubungan interpersonal tercipta dengan baik melalui terbangunnya sebuah citra
baik yang baik yang telah dibangun oleh individu tersebut.
Sumber
Rujukan :
o
Bahan ajar Mata Kuliah Hubungan
Interpersonal oleh bu Susan, 2015, Pendidikan Ekonomi UNJ.
o
Effendy Psikologi Manajemen & Administrasi.
Bandung : Mandar Maju, 1998.
o
Rakhmat,
Jalaludin. Psikologi komunikasi. Bandung : PT. Raya. 2005.
o
Saydam
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Djambatan.1996.
o
Siagian,
Sondang, P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1 : Bumi Aksara. 2000.
o
Sri
Haryani, Yulia Mengelola Sumber Daya Manusia dan Hubungan Karyawan. Jakarta :
Gramedia. 1995.
o
http://www.jhonmiduk8.blogspot.com
o
http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/hubungan-interpersonal.htm
Artikel ini ditulis oleh seorang
mahasiswa aktif yang juga merupakan seorang Blogger yang juga
seorang penulis di beberapa surat kabar. Beredar dalam dunia maya dengan akun @JhonMiduk. Salam sukses dari Jhon Miduk Sitorus.
0 Response to "Hubungan Interpersonal"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)