CARA KERJA SENJATA TANGGUH ISRAEL (IRON DOME)
Akhir-akhir ini, Iron Dome menjadi topic yang
hangat bagi perbincangan dunia internasional. ya, Iron adalah senjata yang
digunakan oleh Israel dalam konflik menglawan Palestina dan sejumlah Negara
Arab lainnya. Begitu banyak rudal yang ditembakkan oleh pihak Palestina ke
Israel, namun tidak ada yang sampai tepat sasaran karena tekhnologi ini.
Bahkan, untuk menghalau Rudal Palestina, tentara Israel bisa melakukannya
sambil minum kopi, makan camilan, atau bahkan sambil main PES.
Iron Dome merupakan buatan Rafael Adance Defense
Systems, perusahaan persenjataan Israel. Mekanisme dan metode kerjanya
sederhana saja sebetulnya: mendeteksi luncuran peluru kendali atau benda udara
lain, menjejaki, dan memusnahkannya di udara sebelum masuk ke wilayah sendiri.
Sederhana sekali, namun cara menuju ke sana cukup
rumit dan sekaligus membuktikan kejeniusan ilmuwan kesenjataan Israel sekaligus
visi mereka dalam menangkal serangan-serangan ke negaranya. Sistem penangkal
peluru kendali Iron Dome ini, menurut situs Rafael, didefinisikan sebagai
Sistem Pertahanan Atas Serangan Roket Artileri Jarak Pendek.
Terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu Pusat
Kendali dan Manajemen Tempur, Radar Penjejak dan Deteksi, serta Unit Peluncuran
Peluru Kendali. Masing-masing bisa bergerak di atas wahana bergerak, namun
tidak bisa beroperasi secara mandiri karena saling terkait. Sebagai negara yang
dikelilingi musuh, Israel sangat memerlukan sistem pertahanan aktif dan pasif
dari banyak macam serangan ke negaranya.
Iron Dome bermula dari sistem pertahanan aktif
bernama Spyder pada Maret 2011, yang diterapkan pertama kali di Kota Beersyeba.
Saat itu, serangan roket-roket Grad (buatan Rusia, BM-21 atau M-21OF) yang
diluncurkan dari Jalur Gaza. Klaim Israel saat itu, 400 roket Grad bisa
dieliminasi secara sempurna.
Spyder diketahui bisa juga mengeliminasi pesawat
tempur yang terbang hingga ketinggian 32.000 kaki dari permukaan laut dalam
kecepatan supersonik. Berbalik sekali dengan kenyataan pada Perang Kedua
Lebanon pada 2006 saat sekitar 4.000 peluru kendali Hizbullah mendarat di
kota-kota Israel, yang kebanyakan adalah peluru kendali Katyusha (BM-13, BM-14,
BM-21 hingga BM-30; juga buatan Rusia).
Sedangkan antara 2000 hingga 2008, lebih dari
4.000 roket dan 4.000 mortir menghancurkan banyak sasaran di kota-kota Israel,
di antaranya Haifa, dan Hamas menjadi pihak yang meluncurkan paling banyak.
Akan tetapi, tipe roket yang diluncurkan cukup berbeda, yaitu Qassam, satu tipe
roket buatan sendiri yang jarak jangkaunya sampai 20 kilometer. Sudah cukup
untuk menimbulkan teror bagi Israel.
Hingga akhirnya Menteri Pertahanan Israel (saat
itu), Amir Peretz, pada 2007, memutuskan pengentasan jangka panjang atas
serangan roket jarak pendek ini. Biaya yang diperlukan 210 juta dolar Amerika
Serikat oleh Rafael atas sistem pertahanan aktif yang semula dinamai Anti
Qassam.
Secara pokok, sistem peluru kendali Iron Dome
memakai roket jarak pendek Tamir (buatan Israel), dan tembakan artileri anti
serangan udara 155 milimeter yang menjangkau jarak hingga 70 kilometer. Mereka
bekerja sama saling mengisi secara simultan dalam berbagai kondisi cuaca.
Peluru kendali yang dipergunakan buatan asli Rafael seharga 90.000 dolar
Amerika Serikat perunit atau 50 juta dolar Amerika Serikat perbaterai, dengan
sistem lengkap terdiri dari lima baterai berisi 15 tabung peluncur.
Pada Radar Penjejak dan Deteksi, subsistem ini
dikembangkan oleh Elta yang juga perusahaan pertahanan Israel, sebagaimana
Pusat Kendali dan Manajemen Tempur yang dikembangkan mPrest Systems. Khusus
Tamir, dia dilengkapi sensor elektrooptik dan beberapa sistem kendali yang bisa
mengubah-ubah jalur perlintasan peluru kendali musuh.
Iron Dome memiliki pola penggelaran khas, selalu
memakai satu radar dan tiga unit peluncur peluru kendali Tamir, yang secara
total menggotong 60 unit peluru kendali perbaterai itu. Rafael menyatakan, satu
baterai mampu melindungi wilayah perkotaan Israel seluas 150 kilometer persegi
sepanjang waktu tidak peduli hujan atau badai menerpa.
Berbeda dengan sistem yang dianut Raytheon dalam
peluru kendali MIM-104 Patriot yang harganya jauh lebih mahal dan sistemnya
lebih kompleks. Patriot memerlukan pembaruan data secara berkala sedangkan Iron
Dome tidak demikian, selain jarak jangkauannya yang lebih jauh. Hingga saat
ini, kota kuno dan bersejarah, Ashkelon, di Israel barat daya, menjadi salah
satu target utama serangan roket Hamas walau sebagian besar bisa dibasmi Iron
Dome.
0 Response to "CARA KERJA SENJATA TANGGUH ISRAEL (IRON DOME)"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)