ISIS ( Islamic State in Iraq and Syiria)
Negara Islam (di) Irak dan Syam (Bahasa Arab:
الدولة الاسلامية في العراق والشام / al-Dawlah al-Islāmīyah fī al-ʻIrāq
wa-al-Shām, Bahasa Inggris: Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL)
atau Islamic State in Iraq and Syria atau Islamic
State in Iraq and al-Shām(ISIS)) adalah sebuah negara dan kelompok
militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah.
Ada beberapa nama untuk menyebut kelompok militan di Irak
dan Suriah ini. Tidak ada konsensus tentang bagaimana harus menyebut kelompok
militan tersebut. Pemerintah Amerika Serikat sebagai
"Negara Islam di Irak dan
Levan" atau ISIL yang merupakan singkatan dari Islamic State in
Iraq and the Levant. Beberapa media menyebutnya "Negara Islam di
Irak dan Suriah" atau ISIS yang merupakan singkatan dari Islamic
State in Iraq and Syria.[2] Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari
dan didukung oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk
organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin[3] dan
Al-Qaeda di Irak (AQI)[4],
termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar
Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam Wahhabi dan
kekerasan brutal[5][6] seperti
bom bunuh diri,[7] dan
menjarah bank.[8] Target
serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah[9] dan Kristen[10].
Pemberontak di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas
warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang
terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir.[11] Aksi
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak kurang dari
30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi.[12]
Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar
al-Baghdadi.[13] Di bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri
untuk bergabung dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai
satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga
tahun 2014. Namun karena misi berbelok dari misi perjuangan nasional dengan
menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah dan penggunaan aksi-aksi
kekerasan, Al-Qaidah lalu
tidak mengakui kelompok ini sebagai bagian darinya lagi.[14] Abu
Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma.[15] Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi
ini juga menyerukan umat Islam untuk tunduk kepadanya.[16]
Ideologi
ISIS adalah kelompok
ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah dan
mematuhi prinsip-prinsip jihad global. Seperti Al-Qaidah dan
kelompok-kelompok jihad modern
lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin,
kelompok pertama di dunia Islam di akhir tahun 1920-an di Mesir yang mengikuti interpretasi anti-Barat
yang ekstrim Islam, mempromosikan kekerasan sektarian dan menganggap mereka
yang tidak setuju dengan penafsiran sebagai kafir dan murtad. Atas tindakannya yang merusak pusara-pusara
suci dan pembongkaran kuburan para nabi dan awliya yang shaleh di Irak, Mufti
Pemerintah Mesir, Prof. Dr. Syauqi Allam mengecam tindakan ISIS dan menganggapnya
tidak sesuai dengan ajaran mazhab Islam yang mana pun dan bertentangan dengan
kewajaran manusia.[17]
Bahkan ISIS dianggap lebih
berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena
mempunyai ribuan personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang
terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara
Islam.[18] Mereka menjadi kekuatan politik baru yang siap
melancarkan serangan yang jauh lebih brutal daripada Al-Qaidah.
Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan rezim
otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang
siap melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap
tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya, mereka
mengabsahkan kekerasan untuk menindas kaum minoritas dan menyerang rezim yang
tidak sejalan dengan paradigma negara Islam.[19] ISIS menjadi kekuatan politik riil dengan
ideologi yang jelas dan wilayah yang diduduki dengan cara-cara kekerasan.
Sejarah Negara Islam Iraq
dan Syam (ISIS)
ISIS sebelumnya adalah
bagian dari Al-Qaidah.[20] Dibawah kepemimpinan Abu Bakar al-Baghdadi
ISIS sempat menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra, kelompok yang
menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun karena metode ISIS/ISIL dianggap
bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah berbelok dari misi perjuangan
nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah, ISIS dianggap
tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah.[21] Sebagai balasannya, Front Al-Nusra lalu
melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS/ISIL guna merebut kembali kontrol
atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak.[22] Namun
karena kebrutalan dan ambisi dari ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan
bahkan pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS bisa menguasai sebagian
besar wilayah Irak. Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS
mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan
Al-Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.[23]
Pada 15 Mei 2010
Diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdady untuk menggantikan Abu
Umar Al Baghdady yang telah meninggal. Seiring dengan Revolusi di Jazirah Arab
yang dikenal dengan Musim Semi Arab dalam
menumbangkan para diktator seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan Mesir,
maka terjadi pula revolusi di Suriah, hanya saja demonstrasi rakyat di Suriah
disambut dengan kekerasan dari Tentara Presiden Bashar Assad.
Akibatnya Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam kelompok-kelompok bersenjata.
Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang dari luar negeri termasuk dari
Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok pejuang rakyat Suriah ini
akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah perbatasan dengan
Irak maka menyatulah beberapa kota di Irak dan di Suriah dalam kontrol Negara
Islam Irak.
Kenyataan ini akhirnya
membuat Negara Islam Irak mendeklarasikan Negara Islam Irak dan Syam pada 9
April 2013 dengan Pemimpinnya yaitu Abu Bakar Al-Bagdhdady juga. Pada Maret
2014 wilayah yang telah dikontrol oleh Negara Islam Irak dan Syam meliputi
sekitar 400.000 km2 yang berarti lebih luas dari beberapa negara Arab seperti
Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Lebanon dan lain-lain. Pada kota-kota yang
berhasil dikuasai Negara Islam Irak dan Syam menyediakan fasilitas umum
meliputi penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan buku-bukunya,
kegiatan ekonomi seperti pasar, toko, pabrik roti, layanan internet, media
(koran) , pengadilan dan pengamanan dari kriminalitas.
Tidak seperti di wilayah
Irak, maka di wilayah Syuriah ISIS terlibat konflik dengan kelompok pejuang
Syuriah lain seperti Jabhat An Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar AS Syam dan
lain-lain. Untuk meredakan konflik antar kelompok pejuang Suriah ini kemudian
para ulama yang dianggap netral menggelar inisiatif untuk membentuk mahkamah
syariah. Tetapi inisiatif ini tidak berjalan karena ISIS menolak pembentukan
mahkamah syariah. Akibat dari penolakan ini dan karena statemen-statemen ISIS
yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok lain sebagai kafir (takfiri), maka
kelompok lainnya menganggap ISIS sebagai khawarij. Sehingga para ulama membagi
konflik di Suriah ini menjadi 3 pertentangan aliran yaitu Syiah (dari
pemerintah pimpinan Presiden Bashar Assad) kemudian kelompok Khawarij (ISIS)
dan kelompok Ahlussunnah waljamaah (dari kelompok pejuang Syuriah lainnya
seperti Jabhat An Nusra, Ahrar As Syam, Jabhah Islamiyah dan lain-lain)
Tujuan
dan Visi ISIS
Dari awal sampai pada
pembentukan negara Islam murni
telah menjadi salah satu tujuan utama dari ISIS.[24] Menurut wartawan Sarah Birke, salah satu
"perbedaan yang signifikan" antara Front Al-Nusra dan
ISIS adalah bahwa ISIS "cenderung lebih fokus pada membangun pemerintahan
sendiri di wilayah yang ditaklukkan". Sementara kedua kelompok berbagi
ambisi untuk membangun sebuah negara Islam, ISIS dengan "jauh lebih kejam
... melakukan serangan sektarian dan memaksakan hukum syariah secara
segera".[25] ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal
29 Juni 2014, ketika itu dihapus "Irak dan Levant" dari namanya,
dengan mulai menyebut dirinya sebagai Negara Islam, dan menyatakan wilayah
okupasi di Irak dan Suriah sebagai kekhalifahan baru.[26]
Pada pertengahan 2014,
kelompok ini merilis sebuah video berjudul "The End of Sykes-Picot"
berbahasa Inggris kebangsaan Chili bernama Abu Safiya. Video ini mengumumkan
niatan kelompok ini untuk menghilangkan semua perbatasan modern antara
negara-negara Islam Timur Tengah, khususnya mengacu pada perbatasan yang
ditetapkan oleh Perjanjian Sykes-Picot selama Perang Dunia I.[27][28]
Pusat
Manajemen Pelayanan Publik
Negara Islam Irak dan Syam
mendirikan satu lembaga pusat khusus yang membawahi berbagai aktivitas Negara
terkait pelayanan publik. Departemen itu bernama “Al Idaaroh Al Islaamiyyah lil
Khidmati al ‘Aammah” atau ↵yang
berarti “Administrasi Islami Untuk Pelayanan Publik”, dengan dikepalai oleh
seorang Direktur bernama Abu Jihad asy Syami. Kantor Al Idaaroh Al Islamiyyah
menyediakan semua layanan kebutuhan dasar bagi warga dan kebutuhan umum lain
seperti air, listrik , tepung (sembako), perawatan fasilitas umum, kebersihan
lingkungan jalur komunikasi, sampai transportasi umum.Dalam penyediaan listrik
dan saluran komunikasi, Al Idarooh Al Islamiyyah merilis daftar tarif ↵listrik hingga batas
maksimal serta tarif internet dengan harga murah.Al Idarooh Al Islamiyyah sudah
bekerja di hampir seluruh penjuru negeri, terutama Suriah Utara yang menjadi
basis terkuat Negara Islam Irak dan Syam.
Wilayah
yang diklaim menjadi Kekuasaan ISIS
Pada tanggal 13 Oktober
2006, kelompok ini mengumumkan pembentukan Negara Islam Irak, yang mengklaim
otoritas atas kegubernuran Irak di Baghdad, Anbar, Diyala, Kirkuk,Salah al-Din, Ninawa,
dan bagian dari Babil.[29] Setelah
2013 ekspansi kelompok ke Suriah dan pengumuman Negara Islam Irak dan Levant,
jumlah wilâyah-provinsi-yang diakui meningkat menjadi 16. Selain tujuh wilâyah
Irak, divisi Suriah, sebagian besar berbaring sepanjang batas provinsi yang
ada, yaitu Al Barakah, Al Kheir, Al Raqqah, Al Badiya, Halab, Idlib, Hama,
Damaskus dan Latakia.[30]
Di Suriah, kursi kekuasaan
ISIS berada di Kegubernuran Ar-Raqqah. Pemimpin utama ISIS, termasuk Abu Bakr al-Baghdadi, diketahui telah
mengunjungi ibukota provinsi tersebut, Raqqah.[30]
Dana
dan Keuangan
Sebuah studi dari 200
dokumen -surat pribadi, laporan pengeluaran dan daftar nama- diambil dari
keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan Negara Islam Irak yang dilakukan oleh RAND Corporation pada tahun 2014.
Ditemukan bahwa dari tahun 2005 sampai 2010, sumbangan dari luar hanya sebesar
5% dari anggaran operasional kelompok, dengan sisanya dibesarkan di Irak. Dalam
periode waktu yang diteliti, pos-pos yang diperlukan untuk mengirim hingga 20%
adalah pendapatan hasil dari penculikan, pemerasan dan kegiatan lainnya ke
tingkat berikutnya dari pemimpin kelompok itu. Komandan tingkat tertinggi
kemudian akan mendistribusikan dana untuk pos-pos provinsi atau lokal yang
sedang dalam kesulitan atau membutuhkan uang untuk melakukan serangan. Catatan
menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada uang tunai anggota dari
Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana tambahan untuk
berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad. [31]
Pada pertengahan 2014,
intelijen Irak mengorek informasi dari operasi ISIS yang mengungkapkan bahwa
organisasi memiliki aset senilai US $ 2 miliar,[32] menjadikannya kelompok jihad terkaya di dunia.[33] Sekitar
tiga perempat dari jumlah ini dikatakan diwakili oleh aset yang disita setelah
kelompok mengambil Mosul pada
bulan Juni 2014, termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral
Mosul, serta jutaan tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari
bank lain di Mosul.[34][35]
ISIS secara rutin melakukan
pemerasan, dengan menuntut uang dari sopir truk dan mengancam akan meledakkan
bisnis, misalnya. Merampok bank dan toko emas telah menjadi sumber pendapatan
lain.[36] Kelompok
ini secara luas dilaporkan telah menerima dana dari pendonor swasta di
negara-negara Teluk,[37] baik
Iran dan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar telah mendanai ISIS,[38][39][40][41] meskipun
tidak dilaporkan ada bukti bahwa hal ini terjadi.[41][42][43][44]
Kelompok ini juga diyakini
menerima dana yang cukup besar dari operasinya di Timur Suriah, di mana ia
telah mengkomandoi ladang minyak dan terlibat dalam menyelundupkan bahan baku
dan artefak arkeologi.[45][46] ISIS
juga menghasilkan pendapatan dari produksi minyak mentah dan menjual tenaga
listrik di Suriah utara. Beberapa listrik ini kabarnya dijual kembali kepada
pemerintah Suriah.[47]
Peralatan
ISIS
ISIS telah menggunakan
rudal Stinger ke udara,[48] M198
howitzer,[49] senjata
DShK yang dipasang pada truk, senjata anti-pesawat,[50][51] tembak
dorong otomatis dan setidaknya satu rudal Scud.[52]
Ketika ISIS menaklukan
Mosul pada bulan Juni 2014, mereka menyita sejumlah helikopter Blackhawk UH-60
dan pesawat kargo yang ditempatkan di sana.[53][54] Namun,
menurut Peter Beaumont dari The Guardian,
tampaknya tidak mungkin bahwa ISIS akan mampu menempatkan mereka.[55]
ISIS menangkap bahan nuklir
dari Mosul University pada Juli 2014. Dalam sebuah surat kepada Sekretaris
Jenderal PBB Ban Ki-moon,
duta PBB Irak, Mohamed Ali Alhakim mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut telah
disimpan di universitas dan "dapat digunakan dalam pembuatan senjata
kenacuran massal". Ahli nuklir menganggap sebagai ancaman signifikan. Juru
bicara Badan Tenaga Atom Internasional Gill Tudor mengatakan bahwa bahan-bahan
yang disita adalah "kelas rendah dan tidak akan menyajikan keselamatan,
keamanan yang signifikan atau resiko proliferasi bagi nuklir".[56][57]
ISIS
di Indonesia
Sebagai Negara Islam
terbesar di Dunia, Indonesia bukan tidak mungkin menjadi target pengaruh ISIS
selanjutnya. Berdasarkan laporan dari beberapa media lebih dari 50 warga
Indonesia telah terindikasi terlibat dengan gerakan radikal ini. Mereka berasal
dari kalangan mahasiswa, pengusaha, santri, pelajar, dan lain-lain. bahkan
dalam video resmi ISIS di youtobe, mereka secara terbuka dan jelas memberikan
ultimatum kepada rakyat Indonesia dimana yang berbicara di video tersebut
adalah anggota ISIS yang berwajah Indonesia. Indentitasnya belum bisa ditemukan
secara jelas oleh polisi.
Sumber :
1.
^ "Iraqi
City in Hands of Al-Qaida-Linked Militants". Voice of America. 4 January 2014. Diakses 16
Januari 2014.
2.
^ New
York Times misalnya
menyebut kelompok militan ini dengan Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS
yang merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and Syria.Kompas.com diakses 16 Juli 2014
5.
^ Bulos, Nabih (20 June 2014). "Islamic
State of Iraq and Syria aims to recruit Westerners with video". Los Angeles Times. Diakses 23
June 2014.
6.
^ McCoy, Terrence (13 June 2013). "ISIS,
beheadings and the success of horrifying violence". The Washington Post. Diakses 23
June 2014.
8.
^ ISIS juga menghalalkan berbagai cara
untuk mendanai gerakannya seperti dengan menjarah Bank. ISIS
Jarah Rp 5 Triliun dari Berbagai Bank di Mosul. KOMPAS.com diakses 8 Juli 2014
9.
^ ISIS
memburu orang-orang non-Sunni dan kelompok yang berlawanan dengannya.BBC Indonesia, Diakses 8 Juli 2014
10.
^ Militan ISIS juga menargetkan
rumah-rumah dan gereja-gereja mereka. Padahal komunitas Kristen Irak
keberadaannya di negeri itu hampir sama tuanya dengan agama itu sendiri. Warga
Kristen di Irak Kian Terjepit. Tempo Online. Diakses 8 Juli 2014.
11.
^ http://www.tempo.co/read/news/2014/07/02/115589734/Sudah-2400-Warga-Irak-Tewas-Akibat-Konflik-
13.
^ Abu
Bakar al-Baghdadi adalah Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS, Tempo.co diakses 14 Juli 2014
14.
^ Meski pada awalnya Negara Islam di Irak
dan Levant (ISIL) atau yang juga dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan
Suriah (ISIS) lahir dan tumbuh dari kelompok jihad Al-Qaidah pada April 2013
tapi dalam perkembangannya, Al-Qaidah tidak lagi mengakui kelompok ini sebagai
bagian darinya. Misi
Berbelok, ISIS Tak Akur dengan Al-Qaidah. Tempo.co diakses 8 Juli 2014
15.
^ Abu
Bakar al-Baghdadi bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma dan mengundang umat
Muslim untuk berperang bersama ISIS di seluruh dunia. Kompas.com diakses 8 Juli 2014
16.
^ Selain mengajak berperang, Pemimpin
Militan ISIS juga Minta Umat Islam Tunduk Padanya. Liputan6.com diakses 8 Juli 2014
17.
^ Mufti Mesir Syauqi juga menegaskan bahwa
aksi brutal organisasi teroris ISIS yang berujung pada agresi atas kesucian
pusara-pusara dan makam-makam itu sama sekali tidak berhubungan dengan
Islam. islamindonesia.co.id diakses 16 Juli 2014
18.
^ Zuhairi Misrawi, Dilema Isis di
Timur Tengah, Majalah Detik Edisi 14 - 20 Juli 2014. Hlm 72.
Download di http://majalah.detik.com
20.
^ Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar
al-Baghdadi ISIS menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra, kelompok yang
menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaeda di Suriah. Tempo.co diakses tanggal 16 Juli 2014
21.
^ Ketegangan ISIS dengan Al-Qaidah semakin
memanas setelah niat Abu Bakar Al-Baghdadi untuk menyatukan Al-Nusra dengan
ISIL ditolak. Pemimpin Al-Nusra, Zawahiri kemudian mendesak ISIL untuk
meninggalkan Suriah. Namun Baghdadi dan pasukannya secara terbuka menentang
mereka. Tempo.co diakses tanggal 16 juli 2014
24.
^ Abu Mohammad. "Letter
dated 9 July 2005". Office
of the Director of National Intelligence. Diakses 22 July 2014. See page 2 onwards.
25.
^ Birke, Sarah (27 December 2013). "How
al-Qaeda Changed the Syrian War". New
York Review of Books.
Diakses 22 July 2014.
27.
^ Tran, Mark; Weaver, Matthew (30 June
2014). "Isis
announces Islamic caliphate in area straddling Iraq and Syria". The Guardian. Diakses 6 July
2014.
28.
^ McGrath, Timothy (2 July 2014). "Watch
this English-speaking ISIS fighter explain how a 98-year-old colonial map
created today's conflict". Los Angeles Times. GlobalPost. Diakses 22 July
2014.
29.
^ "The
Rump Islamic Emirate of Iraq". The Long War Journal. 16 October 2006. Diakses 2
June 2014.
30.
^ a b "ISIS'
'Southern Division' praises foreign suicide bombers". The Long War Journal. 9 April
2014. Diakses 2 June 2014.
31.
^ Allam, Hannah (23 June 2014). "Records
show how Iraqi extremists withstood U.S. anti-terror efforts". McClatchy DC News. Diakses 25 June 2014.
32.
^ Chulov, Martin (15 June 2014). "How
an arrest in Iraq revealed Isis's $2bn jihadist network". The Guardian. Diakses 17 June
2014.
33.
^ Moore, Jack (11 June 2014). "Mosul
Seized: Jihadis Loot $429m from City's Central Bank to Make Isis World's
Richest Terror Force". International
Business Times UK. Diakses 19 June
2014.
34.
^ McCoy, Terrence (12 June 2014). "ISIS
just stole $425 million, Iraqi governor says, and became the 'world's richest
terrorist group'". The Washington Post. Diakses 18 June 2014.
35.
^ Carey, Glen; Haboush, Mahmoud; Viscusi,
Gregory (26 June 2014). "Financing
Jihad: Why ISIS Is a Lot Richer Than Al-Qaeda". Bloomberg News. Diakses 19 July
2014.
36.
^ Lister, Tim (13 June 2014). "ISIS:
The first terror group to build an Islamic state?". CNN. Diakses 14 June 2014.
37.
^ Rogin, Josh (14 June 2014). "America's
Allies Are Funding ISIS". The Daily Beast. Diakses 19 June 2014.
40.
^ "Maliki
accuses Saudi Arabia of backing rebels". Al Arabiya. 17 June 2014. Diakses 17 June 2014.
41.
^ a b Bozorgmehr, Najmeh; Kerr, Simeon (25
June 2014). "Iran-Saudi
proxy war heats up as Isis entrenches in Iraq". Financial Times. Diakses 29 June
2014.
42.
^ Carey, Glen; Almashabi, Deema (16 June
2014). "Jihadi
Recruitment in Riyadh Revives Saudi Arabia's Greatest Fear". Bloomberg News. Diakses 17 June
2014.
43.
^ Hauslohner, Abigail (13 June
2014). "Jihadist
expansion in Iraq puts Persian Gulf states in a tight spot". The Washington Post. Diakses 18
June 2014.
44.
^ Black, Ian (19 June 2014). "Saudi
Arabia rejects Iraqi accusations of Isis support".The Guardian. Diakses 19 June 2014.
45.
^ Chulov, Martin (15 June 2014). "Iraq
arrest that exposed wealth and power of Isis jihadists". The Guardian. Diakses 16 June
2014.
46.
^ Solomon, Erika (28 April 2014). "Syria's
jihadist groups fight for control of eastern oilfields". Financial
Times. Diakses 17 June
2014.
47.
^ Fisher, Max (12 June 2014). "How
ISIS is exploiting the economics of Syria's civil war". Vox. Diakses 17 June 2014.
48.
^ "US-made
Stinger missiles have likely fallen into ISIS hands, officials say". Fox
News. 16 June 2014.
Diakses 21 June 2014.
49.
^ Prothero, Mitchell (14 July 2014). "Iraqi
army remains on defensive as extent of June debacle becomes clearer". Stars and Stripes. Diakses 15
July 2014.
50.
^ "How
did 800 ISIS fighters rout 2 Iraqi divisions?". Military Times. 12 June 2014.
Diakses 14 June 2014.
51.
^ "State
of emergency: ISIS militants overrun Iraq city of 1.8mn, free 2,500
prisoners".RT. 18 June 2014. Diakses 22 July 2014.
52.
^ "Isis
leader calls on Muslims to 'build Islamic state'". BBC News. 1 July 2014. Diakses 2 July 2014.
53.
^ Durden, Tyler (10 June 2014). "Al
Qaeda Militants Capture US Black Hawk Helicopters In Iraq". Zero Hedge. Diakses 14 June 2014.
54.
^ Lake, Eli; Dettmer, Jamie; De Visser,
Nanette. "Iraq's
Terrorists Are Becoming a Full-Blown Army". 11 June 2014. The Daily Beast.
Diakses 15 July 2014.
55.
^ Beaumont, Peter (12 June 2014). "How
effective is ISIS compared with the Iraqi army and the Kurdish peshmerga?". The Guardian. Diakses 14 June
2014.
56.
^ Cowell, Alan (10 July 2014). "‘Low-Grade’
Nuclear Material Is Seized by Rebels in Iraq, U.N. Says". The New York Times. Diakses 15
July 2014.
57.
^ Sherlock, Ruth (10 July 2014). "Iraq
jihadists seize 'nuclear material', says ambassador to UN". The Telegraph. Diakses 15 July
2014.
0 Response to "ISIS ( Islamic State in Iraq and Syiria)"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)