Makalah Proses Kemerdekaan Amerika Serikat
Pendahuluan
Latar belakang kemerdekaan
Amerika dapat dilihat dari berbagai segi. Pertama, dapat dilihat dari segi
kependudukan, antara tahun 1688-1750 Amerika mengalami peningkatan
jumlah penduduk yang sangat drastis, yakni
mencapai 1.600.000 orang yaitu enam kali lipat
dibandingkan tahun 1700. Aspek ini tentu berdampak terhadap motivasi
masyarakat koloni untuk berjuang dalam rangka memperjuangkan hak-haknya. Semakin bertambahnya jumlah penduduk artinya berpotensi untuk
memaksimalkan perpindahan massa.
Faktor pendidikan juga mempengaruhi, yakni tingginya kesadaran
masyarakat Amerika untuk menuntut ilmu atau mengembangkan pendidikan. Hal itu
terbukti dengan didirikannya beberapa perguruan tinggi, seperti: Harvard
University (1636), William and Marry (1693), Yale University (1701) dan Amerika
Fhilosopical Society (1743).
Ketiga, adanya
berbagai undang-undang dan peraturan baru, seperti: pajak gula (1764), pajak teh (1773), pajak ekspor-impor, dan
sebagainya. Keempat, tidak adanya
perwakilan koloni dalam parlemen Inggris. Adanya pengaruh dari berbagai
pemikir-pemikir, seperti: John Locke, Voltaire, dan Mosntequieu, tentang asas demokrasi dan kenegaraan.
Selain itu, adanya rasa
simpati oleh masyarakat Eropa terhadap koloni Inggris di Amerika. Yakni, Perancis mengirim uang, kapal dan alat-alat perang ke Amerika.
Puncaknya, tahun 1778, Perancis menyatakan pengakuan kedaulatan kepada rakyat
Amerika.
Kebijakan Kolonial Baru dan Reaksi Koloni
Setelah
Perang Perancis dan Indian, London melihat kebutuhan akan desain kerajaan baru
dengan kendali yang lebih terpusat, persebaran biaya kerajaan dengan lebih
adil, dan memperjuangkan kepentingan baik warga
kanada Perancis maupun Indian Amerika Utara. Di sisi lain, koloni yang telah
lama terbiasa dengan kemerdekaan menginginkan kebebasan yang lebih banyak,
bukannya lebih sedikit. Dan dengan tereliminasinya ancaman dari Perancis,
mereka semakin merasa tidak membutuhkan kehadiran Inggris.
Kerajaan dan Parlemen yang tidak paham di
sisi lain Atlantik mendapati diri mereka bersaing dengan warga koloni yang
terlatih dalam pemerintahan otonomi dan tidak sabar menghadapi campur tangan
kerajaan.
Organisasi Kanada
dan Lembah Ohio mengharuskan kebijakan yang takkan mengasingkan penduduk asli
Perancis dan Indian. Dalam hal ini, London menghadapi konflik fundamental
dengan kepentingan koloni. karena populasi yang meningkat dengan pesat, dan
kebutuhan akan tanah bagi pemukiman, mereka mengklaim hak untuk memperluas
perbatasan mereka ke barat sampai ke Sungai mississippi.
Pemerintah
Inggris, yang khawatir perpindahan penduduk ke tanah baru akan memicu
terjadinya rangkaian peperangan dengan indian. Larangan perpindahan juga
merupakan jalan untuk memastikan kontrol kerajaan terhadap pemukiman yang sudah
ada sebelum mengizinkan pembentukan koloni yang baru. Proklamasi kerajaan tahun
1763 mengatakan bahwa semua daerah barat antara Alleghenies, Florida, sungai
Misisipi, dan Quebec di peruntukan bagi penduduk asli Amerika. Dengan kata lain
kerajaan berusaha untuk menghapuskan semua klaim atas wilayah barat dari 13
koloni dan menghentikan ekspansi kebarat.
Ada
beberapa kebijakan finansial baru pemerintah Inggris, yang sedang memerlukan
uang banyak untuk menyokong daerah kerajaannya yang bertambah luas. Pertama,
Undang-Undang Gula Cair(Molasses Act) tahun 1733, yang memberlakukan cukai atau
pajak atas impor rum dan gula cair luar Inggris dengan Undang-Undang Gula
(Sugar Act) 1764. Cukai yang diberlakukan Undang-Undang Gula dan untuk cara
menerapkannya menimbulkan kegempara diantara para pedagang New England. Mereka
menolak dengan alasan cukai yang nilainya kecil bisa merugikan bisnis mereka.
Kemudian
pada tahun 1764, parlemen memberlakukan Undang-Undang Mata Uang (Currency Act),
untuk mencagah uang kertas yang diterbitkan di koloni kerajaan mana pun menjadi
alat pembayaran yang sah. Ketiga, Undang-Undang Bela Negara (Quartering Act),
yang keluar pada tahun 1765 yang mengharuskan koloni memasok pasukan kerajaan
dengan pembekalan dan barak.(Stsm Act), peraturan baru ini menyatakan bahwa
cukai matrai akan dikenakan atas semua surat kabar atau dokumen resmi lainnya.
Undang-Undang
Matrai mempengaruhi semua orang yang melakukan bisnis apapun, yang kemudian
menimbulkan sikap permusuhan dari kelompok paling kuat dan fasih bicara di
dalam populasi Amerika. Pedagang terkemuka segera menggalang perlawanan dan
membentuk asosiati non impor. Perdagang dengan negara induk turun drastis pada
musim panas 1765, ketika sekelompok orang yang berpengaruh bergabung bersama
dalam” Sons Of Liberty” yaitu organisasi rahasia yang dibentuk untuk membentang
Undang-Undang Materai dengan cara kekerasan.
Pada
tanggal 8 Juni Dewan Massachusetts mengundang semua koloni untuk menunjuk
delegasi ke kongres Undang-Undang Materai di New York yang diadakan pada Otober
1765, untuk mempertimbangkan banding agar lepas dari raja dan perlemen Inggris.
Kongres menetapkan resolusi Yang menyatakan bahwa tidak ada pajak yang akan
atau dapat secara kontitusional dikenakan kepada mereka kecuali oleh pihak
legislatif mereka, dan bahwa Undang-Undang Materai memiliki sebuah kecendrungan
nyata untuk menghapuskan hak dan kebebasan koloni.Akhirnya pada tahun 1766
parlemen menghapuskan Undang-Undang Materai dan memodifikasi Undang-Undang
Gula. Hal ini disebabkan oleh koloni yang merasa tidak terwakili dalam parlemen
Inggris dan koloni bersikeras bahwa Parlemen Inggris sudah tidak memiliki hak
lagi untuk mengeluarkan undang-undang bagi mereka, yang juga berdampak pada
pemboikotan pedagang Inggris oleh Amerika.
Pemimpin
radikal paling efektif adalah Samuel Adams dari Massachussets, yang berjuang
tanpa lelah untuk satu tujuan akhir: kemerdekaan. Tujuan Adams adalah unuk
membebaskan rakyat dari ketakjuban mereka terhadap orang-orang yang lebih kuat
secara politikdan sosial, mereka sadar kekuatan dan nilai penting mereka
sendiri dan kemudian menggerakkan mereka untuk mengambil tindakan nyata.
Pada
tahun 1773, Perusahaan Hindia Timur yang kuat berada dalam situasi keuangan
yang sulit. Perusahaan ini lantas meminta tolong pemerintah Inggris yang
memberinya monopoliatas semua teh yang diekspor ke koloni. Setelah tahun 1770,
menjamur perdagangan ilegal sehingga sebagian besar teh yang dikonsumsi di
Amerika berasal dari negeri asing, diimpor secara ilegal dan bebas pajak.
Revolusi Amerika (1776-1783)
Jenderal Thomas Gage, laki-laki Inggris yang ramah
dengan istri yang lahir di Amerika, memimpin garnisun di Boston, tempat
aktivitas politik hampir seluruhnya menggantikan kegiatan perniagaan. Tugas
utama Gage di koloni adalah menegakkan UU Disipliner. ketika mendengar kabar
bahwa warga koloni Massachusetts mengumpulkan mesiu dan perlengkapan militer di
kota Concord, 32 kilometer jauhnya dari sana, Gage mengirimkan pasukan kecil
yang kuat untuk menyita persediaan tersebut.
Setelah
semalaman berjalan, serdadu Inggris tiba di desa Lexington pada 19 April
1775 dan
melihat gerombolan menyeramkan: 70 orang Minuteman - dinamakan
demikian karena dikabarkan mereka siap untuk berperang dalam semenit di antara kabut pagi.
Para ‘Minuteman’ bermaksud melakukan protes secara diam-diam, tetapi mayor John Pitcairn, pemimpin serdadu Inggris,
berteriak sambil mencaci-maki. Pemimpin
‘Minutemen’, Kapten John Parker, menyuruh serdadunya supaya
jangan menembak kecuali ditembaki terlebih dulu. Kubu Amerika sedang mundur ketika seseorang
menembak, yang menyebabkan serdadu Inggris menembaki ‘Minutemen’. Serdadu
Inggris kemudian merangsek maju menggunakan bayonet, mengakibatkan delapan
orang meninggal dan sepuluh orang terluka. Dalam frase yang sering dikutip oleh
pujangga abad 19, Ralph Waldo Emerson, ini
adalah “tembakan yang terdengar di seluruh dunia.”
Serdadu
Inggris terus mendesak ke Concord. Warga Amerika telah mengambil hampir semua
persediaan dan menghancurkan apa pun yang tertinggal. Sementara itu, tentara
Amerika di pedesaan dimobilisasi untuk mengusik orang Inggris sepanjang
perjalanan mereka kembali ke Boston. Di sepanjang jalan, di balik tembok batu,
bukit kecil, dan rumah, milisi dari “setiap desa dan peternakan Middlesex” membuat target dari rompi merah
terang yang dikenakan tentara Inggris. Ketika
pasukan Gage yang kelelahan memasuki Boston, 250 orang meninggal dan terluka di
pihak Inggris. Pihak Amerika kehilangan 93 orang.
Kongres kontinental
kedua diadakan di Philadelphia, Pennsylvania pada 10 Mei 1775. Kongres
memilih untuk berperang, melantik milisi kolonial sebagai serdadu kontinental.
Kongres menunjuk kolonel George Washington dari Virginia sebagai komandan pasukan
Amerika pada 15 juni. Dalam dua hari, telah banyak jatuh korban di kubu Amerika
di Bunker Hill, tidak jauh dari
Boston. kongres juga memerintahkan
ekspedisi Amerika bergerak ke utara menuju
kanada begitu musim gugur tiba. Setelah merebut Montreal, mereka gagal melakukan penyerangan
pada musim dingin di Quebec, dan akhirnya mundur ke New York.
Walaupun
pecah konflik bersenjata, ide untuk memisahkan diri secara keseluruhan dari
Inggris masih ditentang banyak anggota kongres
kontinental. Pada bulan Juli, mereka membuat Petisi Perdamaian (The Olive Branch Petition) yang memohon
pada raja untuk mencegah aksi-aksi
kekerasan lebih lanjut hingga mereka dapat menghasilkan beberapa
perjanjian. Raja George menolaknya, dan
pada 23 Agustus 1775 malah memproklamirkan pemberontakan yang dilakukan oleh
koloni.
Inggris Raya menginginkan kesetiaan koloni Selatan,
sebagian karena keyakinan mereka atas perbudakan. Banyak koloni Selatan yang
takut bahwa pemberontakan melawan negara induk dapat memicu pemberontakan
budak. November 1775, Lord Dunmore, gubernur Virginia, mencoba meredam
ketakutan itu dengan menawarkan kebebasan bagi para budak yang ingin berperang
bagi Inggris. Alih-alih, pernyataannya mendorong warga Virginia, yang awalnya
tetap memilih sebagai kaum Loyalis, untuk mendukung pemberontakan. Gubernur North Carolina, Josiah Martin, juga
mengimbau warganya untuk tetap setia pada kerajaan. Ketika 1.500 orang menjawab
panggilan martin, mereka dikalahkan oleh tentara revolusioner sebelum tentara
Inggris bisa tiba di sana untuk memberikan bantuan. Kapal perang Inggris terus
berdatangan ke lepas Pantai Charleston, South Carolina, dan menyerang kota pada
awal Juni 1776. tetapi South Carolina
punya waktu untuk mempersiapkan diri, dan berhasil memukul mundur pasukan
Inggris pada akhir bulan. Pasukan Inggris tidak kembali ke Selatan hingga lebih
dari dua tahun setelahnya.
Pada Januari
1776, Thomas Paine, teoris
politik radikal dan penulis yang datang ke Amerika dari Inggris pada 1774,
mempublikasikan risalah 50 halaman berjudul Common Sense (Akal Sehat) yang
terjual 100.000 copy dalam tiga bulan. Pada tahun 1776, timbullah revolusi
oleh ke-13 negara koloni di Amerika, dengan suara bulat mereka menyatakan,
“Decalaration of Independence” yang dinyatakan tepatnya pada tanggal 4 Juli
1776. Berdasarkan hal tersebut, maka jelas bahwa masyakat Amerika adalah sebuah
bangsa yang sangat menjunjung tinggi kedaulatan dan hak-hak azasi manusia. Hal
itu sangat dimungkinkan oleh proses pembentukan ke-13 koloni tersebut yang
sangat bersifat pluralis dan sangat menekankan prinsip-prinsip liberalism dalam
berbagai hal, khususnya dalam berekonomi. Setelah diadakan berbagai
perundingan-perundingan antara koloni Amerika dan Pemeritnah Inggris, maka pada
tanggal 20 Januari 1983, dilakukan “Perdamaian Paris” yang salah satu isinya
adalah pengakuan kedaulatan rakyat Amerika oleh Pemerintah Inggris.
Pemerintah Prancis ingin membalas Inggris sejak kekalahan mereka pada tahun
1763. Untuk mendapatkan dukungan bagi perjuangan Amerika, Benjamin
Franklin dikirim ke Paris pada tahun 1776. Pada bulan Mei 1776 Prancis mulai
menyediakan bantuan untuk koloni-koloni, dengan mengirimkan 14 kapal penuh
dengan pasokan perang ke Amerika.
Pada bulan Juli 1780, Raja Prancis, Louis XVI mengirim
pasukan ekspedisi
berkekuatan
6.000 orang ke Amerika dibawah pimpinan Comte Jean De Rochambeau. Selain itu
armada Prancis menggangu kapal pengangkut Inggris dan mencegah penambahan
kekuatan dan pasokan untuk pasukan Inggris di Virginia yang dilakukan oleh
armada Inggris yang berlayar dari kota New York. Akhirnya pada tanggal 19
Oktober 1781, setelah terjebak di Yorktown dekat
Teluk Cheshpeake, Cornwallis menyerah bersama
pasukannya. Pemerintah Inggris memutuskan untuk menggelar perundingan perdamaian di Paris pada awal tahun
1782. Pada tanggal 15 April 1783, Kongres menyetujui traktat terakhir, dan Britania Raya bersama kawasan bekas jajahannya bersama-sama
menandatanganinya pada tanggal 3 September.
Konfederasi Amerika Selatan (1781-1789)
Keberhasilan Revolusi menyodori orang-orang Amerika kesempatan untuk memberikan bentuk resmi kepada cita-cita mereka seperti yang tercantum dalam Deklarasi
Kemederkaan serta untuk mengatasi keluhan ketidakpuasan melalui
konstitusi-konsitusi negara bagian. Pada tanggal 10 Mei 1776, menganjurkan daerah koloni
membentuk pemerintahan baru dan dalam waktu satu tahun setelah Deklarasi
Kemerdekaan hanya tiga Negara bagian yang belum menyusun konstitusi.
Konstitusi-konstitusi
baru menunjukkan pengaruh cita-cita demokrasi. Selain itu, tujuan pertama dari
para perencana konstitusi Negara bagian adalah melindungi “hak-hak yang
melekat”yang pelanggarannya menyebabkan bekas jajahan memutuskan hubungan
mereka dengan Inggris. Konstitusi Virginia yang menjadi contoh bagi semua
Negara bagian yang lain, seperti kedaulatan rakyat, pergantian kedudukan di kantor-kantor Pemerintahan,
kebebasan memilih.
Perjuangan melawan Inggris dilakukan untuk mengubah sikap colonial. John Dickinson
menghasilkan Articles of Confederation and Perpetual Union (Pasal-Pasal
Konfederasi dan Perserikan Abadi) di tahun 1776 dan diperlakukan pada tahun
1781, setelah diratifikasikasi oleh semua negara bagian rencana kerja
pemerintah yang dibentuk dengan memakai pasal-pasal ini mempunyai banyak
kelemahan. Pemerintah nasional kurang mempunyai wewenang untuk menetapkan
besarnya tarif jika diperlukan, padahal ini diperlukan untuk mengantur
perdagangan dan memungut pajak. Pemerintahan nasional kurang mempunyai kendali
atas hubungan internasionl.
Kesulitan
ekonomi setelah perang membuat orang ingin perubahan segera terjadi.
Berakhirnya perang mempunyai akibat yang hebat pada para pedagang yang memasok
tentara dari kedua belah pihak dan yang telah kehilangan keuntungan yang
bersumber dari keikutsertaan dalam system perdagangan Inggris. Para petanilah
yang mungkin paling menderita karena
kesulitan ekonomi setelah revolusi. Persediaan panennya melebihi jumlah
permintaan, dan kegelisahan terutama terjadidi antara para petani penguntung
yang menginginkan adanya pemotongan bunga besar-besaran agar terhindar dari
penyitaan harta mereka dan hukuman penjara.
Problem
Ekspansi yang dihadapi Amerika Serikat dengan daerah Barat belum terpecahkan
dengan segala kerumitan mengenai tanah,perdagangan bulu binatang,oang-rang
Indian, perkampungan dan pemerintahan daerah setempat. Pada tahun 1784 Nerw
York membuka jalan bagi hal dengan cara menyerahkan klaimnya kepada pemerintah
Amerika Serikat. Pada tahun 1784, Negara bagian Virginia yang mempunyai klaim
paling besar, melepaskan semua tanah bagian utara sungai Ohio. Negara-negara
bagian lain itu ikut melepaskan klaim
mereka juga. Dengan demikian hak kepemilikan bersama jutaan hektar tanah ini
merupakan bukti nyata akan rasa kebangsaab dan kesatuan dan memberikan
substansi akan kedaulatan nasional. Ini semua dapat terlihat dengan adanya
Peraturan Northwest tahun 1787, yang mana awalnya Wilayah Barat Laut merupakan
sebuah distrik tunggal yng diperintah oleh seorang Gubernur dan para hakim yang
ditunjuk oleh Kongres.
Satu langkah terakhir dari Kongres Konfederasi adalah menanggani pemiilihan
presiden pertama, yang diadakan pada tanggal 4 Maret 1789. George Washington
dipilih sebagai presiden pada tanggal 30 April 1789. Kongres dengan cepat
menciptakan departemen luar negeri dan departemen keuangan dengan Thomas
Jefferson dan Alexander Hamiltteruson. Sementara keadaan negara terus
berkembang dan imigran dari Eropa meningkat. Penduduk Amerika mulai pindah ke
arah barat: penduduk New England dan Pennssylvania pindah ke Ohio, orang-orng
Virgia dan Carolina masuk ke Kentucky dan Tennessee. Kepemimpinan Washington
yang sangat krusial, dia mengatur sebuah pemerintahan nasional, mengeluarkan
kebijakan-kebijakan pemukiman yand dulunya dikelolah oleh Inggris dan Spanyol.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas
penulis menyimpulkan bahwa kemerdekaan Amerika dipelopori oleh bangsa Eropa
yang peduli terhadap kondisi bangsa Indian di Amerika. Selain itu tingginya
kesadaran masyarakat Amerika untuk menuntut ilmu atau mengembangkan pendidikan.
Dalam proses kemerdekaan Amerika di bantu oleh Prancis yaitu dengan dikirimkan
pasokan perang seperti senjata,kapal perang, dan lain-lain.
Akhirnya keinginan akan kemerdekaan
tercapai pada tanggal 4 Juli 1776 saat deklarasi kemerdekaan dikumandangkan.
Hal ini terjadi karena dipicu oleh Thomas Paine yang menerbitkan pamflet yang
berjudul Common Sense (akal sehat) inti dari pamflet tersebut adalah pilihan
untuk tunduk pada raja tiran dan pemerintahan yang usang.atau kebebasan dan
kebahagiaan sebagai repbulik yang merdeka dan mandiri.
Referensi :
http://l32central.tripod.com/amerika.htm, diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 13.45
Garis
Besar Sejarah Amerika ,Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat.2004
http://princessaknight.blogspot.com/2010/06/revolusi-amerika-1776-1783.html,diakses tanggal 7 Maret 2013 pukul 11.45
0 Response to "Makalah Proses Kemerdekaan Amerika Serikat"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)