Makalah Teori Johari Window Dan Teori X-Y Dalam Komunikasi Interpersonal
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Hubungan antarpribadi dapat
berlangsung dalam situasi yang akrab, intik dan berlangsung dalam tempo yang
lama, tetapi juga tidak jarang kita temui hubungan antarpribadi antara
seseorang dengan orang lain hanya berlangsung singkat dan kurang akrab.
Sehubungan dengan itu maka
diperluka upaya untuk mengembangkan hubungan antarpribadi agar hubungan mereka
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan diri seseorang.
Upaya tersebut dapat dikembangkan melalui teori-teori pengembangan
antarpribadi. Adapun salah satu teori pengembangan hubungan antarpribadi secara
ringkas yakni Teori Johari Window dan teori X-Y.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan Teori Johari Window ?
2. Apa
saja pendekatan yang dipelajari dalam teori Johari Window ?
3. Apa
faktor penghambat pada Teori Johari Window ?
4. Apa
yang dimaksud dengan Teori X dan Y ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
metode Teori Johari Window
2. Mengetahui
penerapan dari Teori Johari Window
3. Mengetahui
faktor-faktor penghambat pada Teori Johari Window
4. Mengetahui
definisi teori X dan Y
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teori Johari Window
Teori
Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam
mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama
individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga
berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus
mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback.
Jendela
Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft
dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari
kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil
dari potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan
"Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela
Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri,
peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal,
kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup.
Terminologi
kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain.
Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa
Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok
pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional,
emotional Intelligence theory (EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ
Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima
feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa
melihat/mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga
belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan
kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun non-verbal dalam
berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan kepada yang lain
bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya, dan apa yang
diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa diartikan
sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada
persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa
mempengaruhi mereka (menerima feedback).
B.
Perspektif Teori Johari Window
Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar kelompok
'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang lain' menjadi kelompok lain.
Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau
'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan
lain- lain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi
tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah
informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu
sama sekali.
Adapun daerah pengenalan
diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut:
Known by self
|
Unknown by
self
|
Arena "Diri
Terbuka"
|
Blind
Area "Diri Buta"
|
Hidden Area "Diri
Tersembunyi"
|
Unknown Area "Diri Tak
Dikenali"
|
Dari diagram tersebut,
bisa dijabarkan:
1.
Pada kolom
1. Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal'
atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah
terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'.
2.
Pada kolom 2. Disebut
dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh individu tidak diketahui.
bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area".
3.
Pada kolom 3. Disebut
dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi
tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah
tersembinyu" atau "daerah yang dihindari".
4.
Pada kolom 4. Disebut
dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh
individu juga tidak diketahui oleh orang lain. Selanjutnya, uraian
masing-masing kolom / kuadran:
Johari Windows (jendela
johari)
Diri yang tidak dikenal
siapapun (Unknown Self)
Rajin mengusahakan dan
meminta feedback. Jendela 2 semakin kecil.
Jendela 2 & 3
semakin kecil, jendela 1 semakin luas → yang bersangkutan dapat membawa diri
-
Feedback adalah proses
dimana seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang
tingkah laku seseorang.
-
Tujuan : Membantu
perkembangan pribadi seseorang demi kebaikannya Merupakan unsur terpenting di
dalam mendidik
1.
Jendela
johari pada kuadran – I (diri Terbuka)
Pada
jendela johari pertama ini dikenal juga sebagai “daerah bebas aktivitas” adalah
berisikan informasi mengenai personal/ individu-perilaku, kebiasaan, perasaan.
Emosi pengetahuan, pengalaman , kahlian, pandangan dan lain-lain. Kemudian
ditetapkan sebagai person (the self/diri) dan kelompok (other/orang lain).
Subtansi
dari kelompok seharusnya selalu berusaha membangun daerah/diri terbuka kepada
setiap individu, karena ketika bekerja pada wilayah ini dengan orang lain pada
saat paling efektif dan produktif, dan kelompok juga demikian kondisinya. Diri
terbuka ini dapat dilihat pada ruang dimana komunikasi dan kerja sama yang baik
terjadi, bebas dari kerusuhan, ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan
kesalahpahaman.
Kuadran
terbuka mempersembahkan hal-hal yang sama-sama diketahui oleh undividu maupun
orag lain, sebagai contoh; X mengetahui nama Z dan demikian sebaliknya. Dan
jika mereka menelusuri ke website pribadi masing-masing diri, maka mereka akan saling mengetahui apa
yang menjadi kesukaan/ketertarikan masing-masing. Kuadran terbuka bisa juga
mencaup tidak hanya informasi faktual, tetapi juga bagaimana perasaan, motivasi
, perilaku, keinginan, kebutuhan dan lain-lain. Dari si X ataupun Z, pokoknya
informasi-informasi yang bisa mewakili diri individu. Ketika kita bertemu
dengan orang-orang baru ukuran kuadran terbuka tidak terlalu luas. Sejak
setelah ada waktu tersisihkan untuk saling bertukar infoormasi, lain halnya
ketika proses mendalami seseorang. Jendela akan bergerak ke bawah atau ke
kanan, menempatkan lagi banyak informasi ke dalam jendela terbuka.
2.
Jendela
Johari pada juadran – II (diri buta)
Dengan
mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya bisa mengurangi
gejala pada jendela/ kuadran ini dengan dapat memperluas “diri terbuka” yang
notabennnya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak
efektif unutk di bawa ke individu atau kelompok.
Ambil
contoh ketika X makan malam direstoran dengan Z, lalu ketika telah menempel
suatu entah itu remah makan atau apa, diawajah X, maka X tidak akan tahu,
sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui ada sesuatu menmpel di wajah
X. Pada saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X, maka jendela akan mengarah ke
kanan, memperluas daerah “diri terbuka”.
3.
Jendela
Johari pada kuadrn III (Diri tersembunyi)
Daerah
tersembunyi mencangkup sensitivitas, ketakutan , agenda tersembunyi, rahasia ,
banyak hal yang diketahui oleh seseorang tapi tidak diceritakannya untuk
berbagai alasan. Contoh saja dalam webside pribadi X tidak pernah menyebutkan
apa salah satu rasa favorit eskrim yang paling disukainya, informasi tersebut
merupakan kuadran tersembunyi X, namn ketika X membuka rahasianya dengan
mengatakan bahwa coklat adalah eskrim keukaanya, maka X mendorong kuadrannya ke
bawah sehingga sedikit memperluas “diri
terbuka” atau arena.
Sekali
lagi ada begitu banyak rahasia yang belum terbongkat, ketika terjadi upaya
untuk saling mengenal dan percaya satu sama lain, maka akan tercipta
suatukenyamanan dalam membuka diri sendiri, inilah yang dinakaman “self
disclosure”.
Informasi
dan perasaan-perasaan tersembunyi yang relevan seharusnya bisa dipindahkan ke
daerah diri terbuka melalui proses dis clousere. Intinya, membuka diri dan
mengekspos perasaan dan informasi yang relevan melalui proses exposure dan self
disclousre terminologi jendela johari, agar dapat memperluas daerah diri
terbuka. Dengan berbagai cerita apa yang kita rasakan dan hal-hal lain seputar
diri akanmembantu mengurangi “daerah/diri tersembunyi”, di lain pihak tentu
saja dapat memperluas daerah/diri terbuka, yang tidak lebih baik dari pengertian,
kerjasama, kepercayaan, produktivitas dan keefektifan tim kerja, mengurangi
daerah/ diri tersembunyi (hidden area) juga membantu mengurangi kebingungan,
tingkat kesalahpahaman, miskin komunikasi, dan lain-lain.
4.
Jendela
Johari pada kuadran IV (Diri tak dikenal)
Kuadran
ke empat ini mengandung informasi, perasaan, kemampuan laten, pengalaman, dan
lain-lain yang sama sekali tidak diketahui baik oleh individu yang bersangkutan
maupun oleh orang lain, hal-hal tersebut diatas bisa jadi cukup dekat ke permukaan,
yang mana cukup positif dan berguna , atau bahkan bisa jadi aspek-aspek yang
lebih dari personaliti seseorang yang mempengaruhi tingkat perilakunya.
Kebanyakan daerah tertutup ini dijumpai pada anak-anak muda dan orang-orang
yang minim pengalaman atau kepercayaan diri.
Berikut
beberapa faktor daerah tertutup yang mempengarauhinya :
1. Tingkat
kemampuan yang dibawah rata-rata atau sedikit mendapat kesempatan, kepercayaan
diri yang minim, dan kurang berlatih.
2. Kemampuan
alami , bahwa seseorang tidak menyadarinya.
3. Ketakutan
atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit penyakit
yang tidak diketahui
4. Terkondisikan
oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil. Daerah/diri tertutup ini juga
dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan-perasaan tidak nyaman lainnya
yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa
lalu, yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dalam
konteks organisasi, jendela johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di
atas.
Jendela ideal
Idealnya
sebuah jendela diri itu bisa dilihat tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini
ukuran arena atau diri terbuka akan meningkat , dikarenakan tingginya tingkat
kepercayaan dalam kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok
untuk saling memberi feedbeck dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
Arena/daerah/diri
terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota kelompok lainnya, karena
dengan adanya keterbukaan , anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert
(tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti
bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengetahui kita bisa dikritik yang apda
akhirnya akan memberika feedback yang positif pula.
C.
Faktor
penghambat dari lingkungan
Sedikit
tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki
jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan. sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar
kita, misalnya ada pihak yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan
diri.
Faktor
intern
Merupakan
faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tak
bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia
-
Faktor tujuan hidup
yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk
menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia
memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
-
Faktor usia.
Kadang-kadang orang sudah tua dalam sua tidak melihat bahwa kearifan dan
kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenduru usia muda lebih hebat karena
produktif.
D.
Teori
Johari Window yang berhubungan dengan Komunikasi
Komunikasi
sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu berhubungan erat dengan
perilaku individu itu sendiri. Perbedaan perilaku individu dalam melakukan
komunkasi dan atau berhubungan dengan orang lain merupakan situasi yang
berkaitan dengan psikologis individu. Komunikasi juga berkaitan dengan asumsi
manusia. Contohnya; seorang anak kecil akan merasa takut dan terancam bila ia
tidak memahami hal yang terjadi disekitarnya. Komunikasi yang dilakukan oleh
antara petugas kesehatan akan mengurangi rasa takutnya dengan
penjelasan-penjelasan yang akan membuat anak kecil tersebut mengerti dan
nyaman.
E.
PENGERTIAN
TEORI X DAN Y DARI SISI KEPEMIMPINAN
Teori X dan Teori Y (X
Y Behavior Theory) Douglas McGregor
Teori
prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y
dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana
para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan
terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori
ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak
suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan
perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam
bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat
bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori
ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan
sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara
ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja
sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi,
kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan
kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki
dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori
kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi
tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan,
terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori
X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan
tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas
segalanya. Lebih lanjut menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa
orang-orang ini pada hakekatnya adalah :
-
Tidak menyukai bekerja
-
Tidak menyukai kemauan
dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau
diperintah
-
Mempunyai kemampuan
yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
-
Hanya membutuhkan
motivasi fisiologis dan keamanan saja.
-
Harus diawasi secara
ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi.
Untuk
menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif
teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa
orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang
diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah
sbb :
-
Pekerjaan itu pada
hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang. Keduanya
bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di
antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
-
Manusia dapat mengawasi
diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
-
Motivasi tidak saja
berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
-
Orang-orang dapat
mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
Dengan
memahami asumsi dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa
merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali
dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing
individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya
sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi
antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat
didalamnya saling mempengaruhi. Teori johari window adalah salah satu teori
pengembangan hubungan antarpribadi. Teori johari window (jedela johari)
merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan
kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu
kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar
kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali porses memberi maupun menerima
feedback.
Sama
halnya pun dengan teori X dan Y yang
bisa digunakan oleh pemimpin khususnya dalam mengambil tindakan yang
berhubungan dengan karyawan di perusahaan atau organsasinya.
B.
Saran
Seorang
konselur hendaknya mampu menguasai berbagai teori dalam berkomunikasi dengan
klien. Meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan
kembali proses memberi maupun menerima feedback. Namun jika dalam kontek
organisasi kepemimimpinanlah yang harus bisa menguasai dan mengelola bagaimana
hubungan antar kelompok yang terjadi di dalam organisasinya salah satunya
dengan menggunakan prangkat jendela johari dan teori X-Y tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P (2008), Organizational Behavior, Concept, and
Application, 12th Edition, Prentice Hall, USA.
0 Response to "Makalah Teori Johari Window Dan Teori X-Y Dalam Komunikasi Interpersonal"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)