PMK UNJ, Membangun Karakter yang Sebenarnya
Beruntung, ketika saya memasuki
tahap daftar ulang, saya dikenalkan oleh kakak kelas dengan satu-satunya
organisasi Kristen di kampus UNJ ini. namanya PMK (Persekutuan Mahasiswa
Kristen) UNJ, disana saya bertemu dengan teman-teman seiman, bahkan teman-
teman satu suku, satu daerah, sehingga rasa persaudaraan dalam diri saya tumbuh
kembali. Bagai menghilangkan dahaga di pusaran gurun pasir Afrika. Orang
pertama yang saya kenal dulu adalah bang “Paska”, orang tidak terlalu familiar
di kampus, tetapi ketika saya mencoba akrab dengan dia, kakak kelas Jurusan
Manajemen ini langsung menimbun saya dengan berbagai motivasi dan ruang lingkup
kampus serta PMK UNJ.
Beberapa waktu kemudian, saya
memasuki tahap MPA (Masa Pengenalan Akademik), saya semakin diajarkan bagaimana
untuk menyesuaikan diri dengan kampus. Saya pernah disuruh ke gedung G ruang
201 oleh kakak kelas, saking butanya tentang UNJ saya harus bolak-balik 3 kali
hingga ketemu dengan markas PMK tersebut. Disana saya disambut hangat oleh
kakak-kakak kelas, dan diminta untuk memperkenalkan diri.
Semester 1 saya hampir tiap hari
jumat mengikuti PJ (Persekutuan Jemaat) yang diadakan di FIP, atau FIS dan
Sergur. Itu adalah tempat-tempat yang disediakan oleh pihak kampus untuk
melaksanakan kegiatan Ibadan PMK tahun 2011. Tahun itu juga, saya dimasukkan
dalam kelompok APIPA FE yang dibimbing oleh Bang Richard, kakak kelas saya
Pendidikan Administrasi Perkantoran juga. Kami dalam satu kelompok ada 7 orang,
ada Sony, Hartono, Wanangel, Yosenta,
dan lain-lain (lain-lain karena lupa, tidak pernah kelihatan lagi hehe).
Semester berikutnya, saya ikut dalam
sebuah kelompok sharing namanya Kelompok kecil (KK) yang dibimbing oleh bang
Richard juga. Teman-teman KK saya adalah Hartono, Wanangel, Yosenta, Sony, dan
Nelson. Di KK ini, saya menemukan berbagai hikmah meski akhir-akhir ini sudah
jarang bertemu bahkan bersapa kembali. Saya diajarkan untuk membangun karakter
diri saya sebagai seorang mahasiswa, hidup dalam Kristus, hidup baru, pacara
yang sebenarnya, pergaulan yang seharusnya,
dan lain-lain. Satu lagi yang menjadi awal yang baru dalam hidupku, saya
baru mengenal saat teduh “ sate” saat itu juga. Mulai saat itu, saya sudah
melaksanakan saat teduh setiap pagi subuh meski kadang-kadang bolong juga.
Semester berikutnya saya ikut
berpartisipasi dalam kegiatan PMK meski tidak ikut di kepengurusan, tetapi saya
selalu ikut dalam beberapa kepanitiaan seperti Natal, Happy day, TMP, PA
fakultas, dan lain-lain. semuanya itu saya jalani dengan seadanya dan penuh
ucapan syukur. Akhir-akhir ini saya baru menyadari, semua proses itu adalah
sebuah jalan untuk membangun karakter saya di kampus negeri Ibu Kota ini. Tuhan
selalu merancang yang terbaik buat hambanya yang mau melaksanakan tuntunan-Nya,
meski tidak secara langsung kita sadari apa sebenarnya maksud Tuhan dibalik
rancangan itu, jika kita menjalaninya sesuai dengan yang seharusnya, maka kelak
nanti kita akan tahu dan menikmati hasilnya betapa sungguh Indah rencana Tuhan
terhadap kita.
Jalani mandat yang diberikan oleh
Tuhan kepadamu, mungkin di kampus idaman anda, Tuhan tidak memberikan
kesempatan kepada anda untuk kuliah disana, Tuhan mau anda disini. Karena itu
adalah proses bagi anda untuk menjadi orang-orang hebat nantinya. Maju terus
PMK UNJ. We always need you.
0 Response to "PMK UNJ, Membangun Karakter yang Sebenarnya"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)