Kolonisasi Portugis di Amerika Latin

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perlu diketahui, kata “Latin” pada Amerika Latin berarti “Latium” merupakan rumpun bangsa Romawi termasuk rumpun bangsa-bangsa Portugis, Spanyol, Italia, Inggris serta bangsa-bangsa Eropa lainnya. Amerika Latin mendapat banyak pengaruh dari bangsa-bangsa Eropa, baik politik maupun kebudayaan. Sebagian besar negara-negara di Amerika Latin merupakan daerah kekuasaan Spanyol dan Portugis. Namun pada dasarnya Amerika Latin tidak hanya dipengaruhi politik dan kebudayaan Spanyol dan Portugis saja, tetapi juga oleh Inggris, Perancis, Belanda dan Amerika Serikat.
Pada awalnya para penjelajah Eropa melakukan pelayaran dengan kepentingan pribadi maupun ditugaskan oleh pemerintahnya. Dan penjajahan bangsa Barat di Amerika Latin mempunyai persamaan yaitu menemukan daerah-daerah baru kemudian dikuasai dan dijadikan koloni. Perkembangan dunia pelayaran dan kebutuhan akan
daerah baru baik untuk keperluan ekonomi maupun politik mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah kekuasaan. Khususnya Amerika Latin, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama bahan tambang yang sangat menggiurkan bangsa Eropa. Dan untuk itu bangsa Eropa melakulakan kolonialisasi terhadap Amerika Latin salah satunya Portugis yang akan kami bahas dalam makalah ini.
1.2 Identitas Masalah
Makalah ini membahas tentang kolonialisasi bangsa Portugis di Amerika Latin dan fakto-faktor dilakukannya kolonialisasi khususnya di Brasil. Selain itu adapun  penjelasan tentang penjelajahan bangsa Portugis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelajahan Bangsa Portugis
Dibandingkan Fransicsco Hermandes de Cordoba yang menemukan Yucatan pada 1517 maupun Juan de Gijalva yang sampai di Veacruz pada 1518. Bangsa Portugis telah lebih dahulu dari pada Spanyol dalam memulai eksplorasi daerah-daerah baru. Eksplorasi yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460). Henry berambisi untuk mengembangkan kejayaan Portugal dan oleh karena itu  mendorong setiap penjelajah Portugal untuk melakukan penjelajahan dan menemukan rute baru ke kawasan yang kaya akan rempah-rempah, emas, dan perak. Melalui kepeloporan Henry, bangsa Portugis memperoleh emas dari Afrika dan menjadikan jalur Portugal dan pantai Afrika Barat sebagai jalur perdagangan mereka.
Tahun 1487 Bartolomeu Dias mencapai ujung menemukan Tanjung Harapan. Dan juga seorang marinir Portugal bernama Vasco da Gama (1497-1499), mencapai pelabuhan-pelabuhan India, selain itu dilanjutkan oleh Pedro Alvares Cabral berusaha berlayar ke India, tetapi karena berlawanan dengan arus laut ia kemudian terdampar dan menemukan pantai Brasil dalam tahun 1500. Yang mana mencapaian di India disitulah didirikan pangkalan dagang. Tetapi sayangnya pelabuhan-pelabuhan penting yang dikuasai para pedagang Portugis akhirnya diserahkan pada kekuasaan tahta Spanyol.  
Dan ekspedisi Pedro Alvares Cabral ke Brasil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah Amerika Selatan. Para penguasa dan pedagang lokal di daerah yang  didatanginya dan yang tidak mau tunduk pada Portugal diserang dan ditaklukkannya. Kota-kota pelabuhan India, seperti Calicut dan Goa dan pelabuhan Ormuz di Iran diserangnya. Dibawah gubernur Portugal di India, Alfonso Albuquerque (menjabat antara 1509-1515), kota-kota tersebut diserahkan kepada tahta Portugal.
Pada tahun 1526, Diogo Garcia mendarat di sebuah tempat yang saat ini lebih dikenal Santa Catarina. Kolonisasi besar-besaran muncul pada tahun 1530 ketika Bangsa Portugis mengirim ekspedisi Martim Alfonso de Sousa.

2.2 Periode Pra kolonial (1500-1530)

Kolonisasi Portugis atas Amerika Latin adalah bagian dari perspektif kebijakan merkantilis dan pada tahap kapitalisme komersial. Merkantilisme adalah kebijakan ekonomi dimana negara membuat intervensi dalam perekonomian. Dalam tiga puluh tahun pertama kedatangan Portugis di Brasil, pemerintah Portugal tidak mengambil tindakan yang ditujukan untuk kolonisasi Brasil. Selama periode ini, kepentingan ekonomi metropolis terfokus pada perdagangan rempah-rempah di Hindia. Dan penjelajahan Portugal ke Brasil yaitu untuk mencari kekayaan di Brasil yang mana Brasil sangat kaya akan bahan tambang berupa emas dan kayu celup. Dan untuk orang-orang India yang sudah memiliki tradisi komersial, berdasarkan rempah-rempah sebagai produk utama dan kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut untuk penghidupan mereka.
2.3 Kolonialisasi bangsa Portugis
Pada awalnya Amerika Selatan sebenarnya kurang menarik bagi Bangsa Portugis, akan tetapi dengan adanya penjelajahan Bangsa Portugis yang dilakukan oleh Pedro Alvares Cabral yang awalnya berlayar ke India, tetapi karena berlawanan dengan arus laut ia kemudian terdampar dan menemukan pantai Brasil dalam tahun 1500. Yang mana mencapaian di India disitulah didirikan pangkalan dagang. Dan ekspedisi Pedro Alvares Cabral ke Brasil pada tanggal 22 April 1500 merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah Amerika Selatan. Yang mana para penguasa dan pedagang lokal di daerah tersebut harus tunduk pada Portugal, apabila ada perlawanan akan terjadi penyerangan maupun penaklukan. Dan untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat kendali Portugis atas Brasil, pada tahun 1553 Raja John III membentuk 12 sistem kerajaan kecil meskipun hanya Pernambuco dan Sao Vicente yang benar-benar menguntungkan.
Seperti yang sudah disinggung bahwa pelabuhan-pelabuhan penting yang awalnya dikuasai para pedagang Portugis akhirnya diserahkan pada kekuasaan tahta antara tahun 1580-1640. Pada saat itu Raja Philip II dari Spanyol berhasil merebut singgasana Portugis dan menguasai seluruh semenanjung Iberia. Raja Spanyol juga menguasai daerah jajahan Portugis di Afrika, Asia, dan Amerika. Dan antara Portugis dan Spanyol kemudian terjadi perjanjian Tordesillas (7 Juni 1494), yang membagi daerah kekuasaan mereka menjadi dua bagian dengan satu garis demarkasi yang berawal dari garis meridian 370 sebelah Barat Kepulauan Cape Varde. Pada Perjanjian Zaragoza (22 April 1529) garis demarkasi diperluas hingga ke Samudera Pasifik, sehingga Portugis memperoleh Filipina namun kemudian ditukar oleh Spanyol dengan daerah Amerika Latin, yakni Brazil yang berada di sebelah barat demarkasi Tordesillas.

2.4 Faktor-Faktor Kolonialisasi Portugis terhadap Brazil
1. Menyadari bahwa keuntungan perdagangan di India sudah tidak memadai untuk   menanggung biaya kerajaan yang relatif boros. Pada tahun 1532 didirikanlah pemukiman Portugis yang bersifat permanen di Sao Vicente yang menandakan Portugis mulai serius ingin menguasai Brasil.
2. Brasil memiliki bahan tambang berupa emas dan kayu celup yang sangat laku di pasaran Eropa.       

3. Dengan kekayaan alam tersebut, bangsa Eropa lain seperti Perancis dan Spanyol menunjukkan minatnya menguasai Brasil. Untuk itu Portugis secepatnya mengikat Brasil sebagai miliknya.

2.5 Perekonomian kolonial
Yang mana sudah diketahui bahwa kayu celup atau kaya pau adalah tujuan komersial awal Bangsa Portugis. Tetapi ada sumber alam lainnya seperti gula tebu adalah salah satu komoditas utama selain kayu pau. Pusat utama produksi gula adalah Pernambuco. Gula adalah kegiatan ekonomi utama di Brasil, pada abad keenam belas dan ketujuh belas. Sebagai koloni eksploitasi, ekonomi Brasil memiliki tiga karakteristik sebagai berikut:
• perkebunan besar
• monokultur, pasar ekspor
• perbudakan (dominasi perbudakan hitam).
Pada akhir abad ke-17 ditemukan kekayaan mineral, seperti Emas yang ditemukan pada 1693 di wilayah pedalaman bagian Minas Gerais, di bagian selatan koloni itu. Penemuan ini menciptakan demam emas besar pertama di benua Amerika membuka pedalaman serta mendukung ekonomi Brasil pada abad ke-18. Berlian juga ditemukan dalam jumlah besar di wilayah yang sama di abad ke-18.

2.6 Nilai-nilai universal dalam penemuan dan penguasaan atas Amerika Latin
a) Semangat dan keberanian para penjelajah mengarungi lautan unuk menemukan daerah baru. Hal tersebut mengajarkan kita agar selalu kreatif dan tertantang untuk menemukan hal-hal baru.
b) Kecintaan bangsa asli Amerika pada bangsanya terutama mempertahankannya dari penjajah.    
c) Semangat persatuan yang harus selalu dijaga agar tidak mudah kuasai dan dipecah belah pihak asing.


BAB III
 KESIMPULAN

Pada dasarnya penjajahan bangsa Portugis  di Amerika Latin mempunyai pola yang sama pada bangsa-bangsa lain yaitu menemukan daerah-daerah baru kemudian dikuasai dan dijadikan koloni. Yang mana perkembangan dunia pelayaran dan kebutuhan akan daerah baru baik untuk keperluan ekonomi maupun politik mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah kekuasaan. Dan  Amerika Latin, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama bahan tambang yang sangat menggiurkan bangsa Eropa, dengan demikian banyak bangsa Eropa yang awalnya hanya melakukan penjelajahan akan tetapi selanjutnya menjadikan Amerika Latin sebagai pusat jajahan.
Penjelajahan Bangsa Portugis yang dilakukan oleh Pedro Alvares Cabral yang awalnya berlayar ke India, tetapi karena berlawanan dengan arus laut ia kemudian terdampar dan menemukan pantai Brasil dalam tahun 1500. Yang mana mencapaian di India disitulah didirikan pangkalan dagang. Dan adapun faktor atas kolonialisasi terhadap Brasil yaitu yang mana Brasil memiliki bahan tambang berupa emas dan kayu celup yang sangat laku di pasaran Eropa.   


DAFTAR PUSTAKA

Mukmin, Hidayat.1981. Pergolakan Di Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia.
www.wikipedia.com

http://historyvitae.wordpress.com/2009/04/21/ penemuan dan penaklukan amerika latin oleh bangsa barat. Diakses tanggal 24 September 2012.







0 Response to "Kolonisasi Portugis di Amerika Latin"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)