KOLONIALISASI SPANYOL DI AMERIKA LATIN
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya penjajahan bangsa Barat di Amerika
Latin mempunyai persamaan yaitu menemukan daerah-daerah baru kemudian dikuasai
dan dijadikan koloni. Perkembangan dunia pelayaran dan kebutuhan akan daerah
baru baik untuk keperluan ekonomi maupun politik mendorong bangsa Eropa untuk
mencari daerah kekuasaan. Khusus daerah Amerika Latin, merupakan daerah yang
kaya akan sumber daya alam terutama bahan tambang yang sangat menggiurkan
bangsa Eropa.
Dalam
makalah ini kami akan membahas riwayat awal penjajahan Spanyol atas Amerika
Latin, yang dirintis oleh empat tokoh. Yakni, Hernando Cortés,
Francisco Pizarro, Jimenez de Quisada, dan Pedro de Valdivia. Yang awalnya
adalah petualangan belaka dari segelintir orang, dengan motivasi petualangan,
keinginan untuk mengharumkan nama pribadi, memperoleh kekayaan, menyebarkan
agama, yag biasa disebut dengan 3G. Mereka masing-masing berhasil menguasai
daerah Mexico, Peru, Colombia, dan Chili. Setelah ekspedisi-ekspedisi dilakukan
untuk menemukan daerah baru berhasil, Raja Spanyol melegalkan dan
melembagakan hasilnya kedalam bentuk sistem politik, pemeritahan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang resmi. Dengan demikian dimulailah masa kolonialisme dan eksploitasi bangsa Amerika Latin oleh Spanyol, selama tiga abad.
melembagakan hasilnya kedalam bentuk sistem politik, pemeritahan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang resmi. Dengan demikian dimulailah masa kolonialisme dan eksploitasi bangsa Amerika Latin oleh Spanyol, selama tiga abad.
BAB 2
ISI
Politik penjajahan Spanyol di Amerika Latin
pada umumnya dengan tujuan:
Mengeksploitasi kekayaan setempat terutama bahan tambang emas,
perak dan permata, sebagai bahan baku industri maupun cadangan kekayaan Spanyol
Negara-negara jajahan sebagai media untuk memperkuat perdagangan
dunia atau sebagai market forces yang baru;
Mencari tenaga kerja murah bagi kepentingan ekonomi, antara lain
dengan sistem perbudakan dan pemerasan;
Menyebarkan political image Spanyol sebagai kekuatan dunia yang
perlu diperhitungkan, baik kawan maupun lawan, dengan cara mengintroduksikan
sistem politik dan sistem pemerintahan Spanyol di negara-negara jajahan;
Politik rasialnya didasarkan atas kemungkinan percampuran darah
antara orang-orang Spanyol dan penduduk asli (Indian), namun dengan tetap
mempertahankan diskriminasi politik, ekonomi dan sosio-kulturalantara
orang-orang Kreol (orang-orang Spanyol yang dilahirkan di daerah
jajahan),orang-orang Indian, orang-orang Meztizo ( keturunan campuran Indian
dan Eropa) dan orang-orang Negro dari Afrika;
Politik kebudayaannya didasarkan atas penamaan kesadaran akan
tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebanggaan dalam penggunaan Bahasa
Spanyol sebagai bahasa dunia yang kuat fungsinya
PENAKLUKAN DAERAH-DAERAH DI AMERIKA LATIN
Oleh 4 tokoh. Yaitu, HernandoCortez, Francisco
Pizarro, Jimenez de Quesada, Pedro de Valdivia
1) Hernando Cortez
Meksiko di temukan
oleh Hernando Cortez. Ia mendapat tugas dari salah seorang gubernur di Meksiko
yaitu Diego de Velasquez. Tanggal 18 November 1519 Cortez berangkat menuju
Pantai Timur Meksiko. Pada tanggal 21 April 1519, Cortez mendarat di Veracruz.
Cortez mendapat perlawanan dari suku asli setempat, yaitu Aztec yang pada waktu
itu dipimpin oleh Raja Monteczuma II. Seperti penjajah pada umumnya, perlawanan
tersebut dapat dipatahkan oleh Cortez dangan strategi memecah belah dan menghancurkan
suku-suku asli. Cortés berhasil menguasai Mexico.
Penguasaan terhadap
Meksiko membuat Cortez menjadi Gubernur Spanyol Baru. Meksiko diubah nama
menjadi Nueva Espana atau Spanyol Baru, untuk membedakan dengan Spanyol Lama
atau Spanyol Asli. Namun Cortez dikhianati oleh teman-temannya dan dia kembali
ke Spanyol Lama untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Cortez merupakan
pionir penjajahan Spanyol atas Meksiko selama tiga abad berikutnya.
2) Francisco Pizarro
2) Francisco Pizarro
Peru ditemukan oleh
Francisco Pizarro. Ia juga menemukan Karibia (1509), Panama (1510) dan orang
pertama yang menemukan wilayah-wilayah di Pasifik (1513). Pada ekspedisi
pertama, Pizzaro gagal menyusuri Pantai Barat Amerika Selatan.
Untuk ekspedisi kedua
pada tahun 1526, ia membawa serta seorang pendeta yaitu Hernando de Luque dan
walikota Panama, Gaspar de Espinosa. Penjelajahan tersebut membuahkan
pengetahuan Pizzaro akan kekayaan suku Inca dan informasi tersebut dilaporkan
kepada Raja Charles V. Penemuan tersebut mengangkat Pizzaro sebagai bangsawan
Spanyol.
Ekspedisi ketiga pada
tahun 1532 mempertemukan Pizzaro dengan Raja Inca yaitu Atahualpa yang sedang
bersitegang dengan saudaranya, Huascar. Perselisihan tersebut dimanfaatkan oleh
Pizzaro untuk meraup keuntungan. Ia menawan Atahualpa. Pizzaro melepaskan
Atahualpa asalkan memberinya ruangan yang diisi dengan emas. Malangnya,
Atahualpa tidak dibebaskan melainkan dihukum mati setelah mengisi ruangan
dengan emas. Kemudian Pizzaro membangun kota-kota di Lima Trujillo dan
Guayaquil dalam tahun 1535.
3) Jimenez de Quesada
Colombia pertama kali
di temukan oleh Gonzalo Jimenez de Quesada. Quesada dibantu dengan 6 buah
kapal, 600 pasukan infanteri, 200 pelaut, dan 100 ekor kuda.bersama para awak
kapalnya, Quesada menjelajahi Sungai Magdalena dan mendaki pegunungan di
Colombia Tengah. Selain tu terdapat pula perlawanan dari suku Indian Chibcha.
Namun karena suku Indian Chibcha juga saling berperang, dapat dengan mudah
dipukul mundur.
Quesada membangun kota
Santa Fe de Bogota pada 6 Agustus 1538. Keberhasilannya di Colombia
menghasilkan hadiah dari Raja Spanyol. Namun oleh rekan-rekannya, dia
dikhianati dan dituduh telah menganiaya suku Indian Chibcha. Oleh karena
tuduhan tersebut Quesada diasingkan. Namun pada tahun 1549 dia diangkat menjadi
pejabat di Colombia. Pada tahun 1569 ia terlibat pertempuran dengan suku-suku
Indian ketika melakukan sebuah ekspedisi. Pada tahun 1579, Quesada meninggal.
4) Pedro de Valdivia
Penguasaan atas Chili dimulai
ketika penjelajah Pedro de Valdivia mengambil alih tugas Almagro yang menguasai
daerah Chili. Pedro memasuki wilayah Chili dengan menghadapi serangan suku
Indian Araucania. Pedro sendiri berhasil mendirikan kota Santiago (12 Februari
1541), La Serena, Valparaiso (September 1544), Concepcion (Januari 1550),
Imperial (1551) dan Valvidia (1552). Pada akhirnya Pedro tewas pada perlawanan
suku-suku Indian yang dipimpin oleh dua orang pendekar, yaitu Caupolican dan
Lautaro (31 Desember 1553).
Dalam penemuan dan penguasaan bangsa Eropa di
Amerika Latin terdapat nilai-nilai penting yang patut diketahui, antara lain:
a)Semangat dan keberanian para penjelajah mengarungi lautan unuk menemukan daerah baru. Hal tersebut mengajarkan kita agar selalu kreatifdan tertantang untuk menemukan hal-hal baru.
b)Kecintaan bangsa asli Amerika pada bangsanya terutama mempertahankannya dari penjajah.
c)Semangat persatuan yang harus selalu dijaga agar tidak mudah kuasai dan dipecah belah pihak asing.
DAFTAR PUSTAKA
Mukmin, Hidayat.1981. Pergolakan Di Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia.
Negara Dan Bangsa. 1989. Jakarta Grolier Internasional.
Internet : www.wikipedia.com
1.BENTUK
POLITIK KOLONIAL SEPANYOL DI AMERIKA LATIN
A.POLITIK IMPERIALISME
Politik kolonial Sepanyol di Amerika Latin pada umumnya didasarkan untuk mengeksploitasi kekayaan setempat, terutama bahan tambang emas, perak, dan batu permata, baik untuk mendukung industri, maupun untuk menumpuk kekayaan Sepanyol. Negara jajahan dijadikan sebagai media untuk memperkuat perdagangan dunia atau berfungsi sebagai “Market Forces” yang baru, selain itu Spanyol juga mencari tenaga murah bagi kepentingan ekonominya, antara lain dengan sistem perbudakan dan pemerasan.
B.POLITIK IMAGE
Dalam pelaksanaan politik ini bangsa Spanyol menanamkan pengaruhnya dengan cara menerapkan sistem politik dan sistem pendidikan Spanyol di negara-negara jajahan. Negara-negara jajahan dijadikan sebagai salah satu faktor dalam perimbangan politik dunia. Sehingga Sepanyol diperhitungkan sebagai kekuatan dunia, baik oleh lawan maupun oleh kawan untuk memperkuat kekuasaan bangsa Spanyol di Amerika Latin.
C.POLITIK RASIAL
Dalam penerapan politik rasialnya di Amerika Latin didasarkan atas kemungkinan adanya percampuran darah antara orang-orang Spanyol dengan penduduk asli (Indian) dengan tetap mempertahankan diskriminasi politik, ekonomi, dan sosial-kultural antara orang-orang Kerol/Criollos (orang-orang Spanyol yang dilahirkan di daerah jajahan), orang-orang Indian (penduduk asli), orang-orang Mestizio/Mestiza (keturunan Indian dan orang-orang Eropa), dan orang-orang Negro dan Afrika.
D.POLITIK KEBUDAYAAN
Politik kebudayaan yang dilaksanakan oleh bangsa Spanyol di Amerika Latin didasarkan atas penanaman kesadaran akan tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebanggaan dalam penggunaan Bahasa Castellano/Spanyol sebagai bahasa dunia yang kuat fungsinya.
A.POLITIK IMPERIALISME
Politik kolonial Sepanyol di Amerika Latin pada umumnya didasarkan untuk mengeksploitasi kekayaan setempat, terutama bahan tambang emas, perak, dan batu permata, baik untuk mendukung industri, maupun untuk menumpuk kekayaan Sepanyol. Negara jajahan dijadikan sebagai media untuk memperkuat perdagangan dunia atau berfungsi sebagai “Market Forces” yang baru, selain itu Spanyol juga mencari tenaga murah bagi kepentingan ekonominya, antara lain dengan sistem perbudakan dan pemerasan.
B.POLITIK IMAGE
Dalam pelaksanaan politik ini bangsa Spanyol menanamkan pengaruhnya dengan cara menerapkan sistem politik dan sistem pendidikan Spanyol di negara-negara jajahan. Negara-negara jajahan dijadikan sebagai salah satu faktor dalam perimbangan politik dunia. Sehingga Sepanyol diperhitungkan sebagai kekuatan dunia, baik oleh lawan maupun oleh kawan untuk memperkuat kekuasaan bangsa Spanyol di Amerika Latin.
C.POLITIK RASIAL
Dalam penerapan politik rasialnya di Amerika Latin didasarkan atas kemungkinan adanya percampuran darah antara orang-orang Spanyol dengan penduduk asli (Indian) dengan tetap mempertahankan diskriminasi politik, ekonomi, dan sosial-kultural antara orang-orang Kerol/Criollos (orang-orang Spanyol yang dilahirkan di daerah jajahan), orang-orang Indian (penduduk asli), orang-orang Mestizio/Mestiza (keturunan Indian dan orang-orang Eropa), dan orang-orang Negro dan Afrika.
D.POLITIK KEBUDAYAAN
Politik kebudayaan yang dilaksanakan oleh bangsa Spanyol di Amerika Latin didasarkan atas penanaman kesadaran akan tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebanggaan dalam penggunaan Bahasa Castellano/Spanyol sebagai bahasa dunia yang kuat fungsinya.
0 Response to "KOLONIALISASI SPANYOL DI AMERIKA LATIN"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)