Sejarah dan Makna Telur Paskah
Ketika
hari paskah telah tiba, pada hari minggu subuh, anak-anak biasanya akan pergi
ke gereja untuk mengikuti kebaktian dan menunggu permainan pencarian telur. Ya,
telur paskah namanya. Anak-anak akan disuruh mencari telur yang telah
disembunyikan disekitar gereja sebanyak mungkin. Yang mendapat telur yang
paling banyak akan mendapat hadiah tambahan atau yang mendapatkan telur sesuai
dengan peraturan panitia akan mendapatkan hadiah yang lebih lagi.
Sejarah Telur Paskah
Telur
paskah berasal dari tradisi kesuburan Indo-Eropa dimana telur merupakan sumber musim semi. Pada
masa itu, di Persia orang biasa saling
memberikan hadiah telur satu sama lain saat perayaan musimm semi, dan bagi
sebagian mereka juga menandakan dimulainya sebuah tahun yang baru (dari musim
semi ke musim semi berikutnya).[1]
Pada abad pertama Kekristenan
, tradisi ini sulit dihapus karena pada hari Paskah bertepatan dengan pada
setiap awal musim semi. Perayaan musim semi selalu dirayakan dengan meriah
mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin. Tumbuhan dan bunga-bunga mulai tumbuh
bermekaran, sehingga menimbulkan suasana ceria untuk membagikan hadiah kepada
tetangga atau orang lain.
Pada abad pertengahan, telur paskah dibagikan kepada
semua pelayan. Dalam catatan raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan
agar 450 butir telur direbus menjelang paskah, diberikan warna, dibungkus
dengan daun kemasan, yang kemudian akan dibagikan kepada seluruh anggota
keluarganya pada hari Paskah. Kebiasaan ini menjadi mengakar dan berpengaruh
serta menyebar pesat ke seluruh Negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Austria,
Belanda, Portugal, dan lain-lain. Hal ini juga membuat anak-anak menjadi
menuntut telur paskah tetika hari raya Paskah telah tiba sebagai kado atau
hadiah bagi mereka.
Di Irlandia, anak-anak mencari telur paskah yang
telah lebih dahulu disembunyikan disekitar gereja pada hari Minggu pagi (minggu
suci paskah). Setelah ditemukan, anak-anak akan memakan telur paskah itu dan
kemudia membagikannya kepada orang yang belum memiliki telur pada hari itu.
Bahkan di Irlandia, ada peribahasa kuno yang mengatakan “satu telur untuk pria sejati, dua telur untuk pria terhormat, tiga
telur untuk yang miskin, dan empat telur untuk yang termiskin/pengemis”.
Makna Telur Paskah
Gereja kemudian menerima pembagian
telur sebagai bagian dari hari Paskah karena waktu yang bersamaan tersebut.
Jika dibayangkan sejenak, telur merupakan gambaran/symbol dari cikal bakal
sebuah kehidupan. Bisa anda bayangkan sebelum anak ayam lahir, mereka terlebih
dahulu berada dalam sebuah cangkang telur, kemudian anak ayam tersebut lahir ke
dunia dengan sangat menggemaskan.
Dalam Kristen, telur
memiliki makna yang religius, tetapi bukan dikeramatkan. Makna religius yang
dimaksud adalah telur tersebut sebagai symbol makam Yesus keluar menyongsong
kehidupan yang baru melalui kebangkitan-Nya dari kematian.Yesus telah
mengalahkan kematian dan menebus dosa manusia di muka bumi ini dan kembali
menjalani sebuah hidup yang baru yaitu dengan bangkit dari kematian dan kembali
kesurga. Hidup baru diharapkan mampu menghasilkan buah-buah roh dalam kehidupan
Kristen seperti yang diungkapkan dalam Galatia 5:22-26.
Telur paskah juga
menggambarkan pengorbanan Tuhan yang rela berkorban demi kebahagiaan umat
manusia serta sebuah pemulihan bagi yang mengalami kebekuan hati, kepahitan
hati dan kedukaan. Kasih telah kembali dihangatkan untuk menikmati indahnya
kehidupan, bertumbuhnya dan berbunganya tumbuh-tumbuhan.
Artikel
ini ditulis oleh seorang Mahasiswa yang juga merupakan seorang penulis bagi
beberapa surat kabar dan juga merupakan seorang blogger aktif.
@JhonMiduk.
0 Response to "Sejarah dan Makna Telur Paskah"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)