Makalah Kemerdekaan Brazil
Pendahuluan
Brazil merupakan negara yang sangat penting dan juga
berpengaruh di kawasan Amerika Selatan atau sering disebut pula Amerika Latin. Seperti
wialayahnya yang sangat luas, Brazil juga memiliki sejarah yang sangat panjang
untuk menjadi negara seperti saat ini. Brazil telah mengalami perubahan yang
sangat pesat diberbagai bidang. Negara ini merupakan bekas jajahan bangsa
Portugis yang sekarang bernama Portugal. Portugal telah mengklaim wilayah
brazil sejak tahun 1500. Namun
kolonialisasi baru dimulai tahun 1534 dan berlangsung hingga awal abad
ke-19. Portugis memanfaatkan daerah ini sebagai produsen kopi yang akan dijual
di Eropa. Selain itu komoditas utama di Brazil ialah gula dan juga penambangan
Emas yang ditemukan di berbagai tempat di Brazil.
Pada tahun 1808, Kaisar Portugis yakni Ratu Maria dan
keluarganya melarikan diri dari Portugis ke Brasil, datang dari daerah Bahia.
Sejak saat itu dimulailah pembangunan daerah Brasil di bidang kesehatan,
pendidikan, perbankan, jalan-jalan, gedung-gedung dan lain sebagainya. Hal ini
terjadi dikarenakan penyerangan Napoleon dari Prancis di Eropa. Ketika kembali
ke Portugal pada tahun 1821 raja Raja João
VI meninggalkan anaknya Pedro de Alcântara dan menjadi raja pengganti di Brazil.
Setelah itu Brazil mulai fase kemerdekaanya sendiri. Negara
Brazil pernah berbentuk monarki yang dipimpin oleh seorang raja sebelum pada
akhirnya berbentuk republic seperti sekarang. Negara ini mencoba memisahkan
driri dari koloni Portugis. Proses kemerdekaan Brazil melalui beberapa fase
yang akhirnya nanti akan menjadi seperti Brazil yang sekarang. Proses
kemerdekaan Brazildari tangan Portugis berbeda dengan kemerdekaan yang diraih
oleh negara-negara amerika latin bekas jajahan Spanyol. Proses kemerdekaan
Brazil berawal pemisahan diri berbeda dengan koloni Spanyoldi Amerika Latin
yang cenderung berawal dari prlawanan rakyat kecil.
Awal
Kemerdekaan Brazil
Pada tahun 1808 Napoleon melakukan penyerangan secar
besar-besarandi seluruh Eropa. Potugis sebagai salah satu negara di Eropa
berhasil dikuasai oleh Napoleon. Pusat pemerintahan Kerajaan Purtugis pindah ke
Brazil. Baru pada tahun 1821 Raja João VI
kembali ke Portugis setelah Napoleon mengalami kemunduran. Raja João VI
meninggalkan anknya Pangeran Pedro
diBrazil. Pangeran Pedro menjadi Bupati untuk memerintah Brazil. Pada
masakepemimpinanya sebagai bupati, terjadi berbagai pergolakan politik di
Brazil. Salah satunya keinginan perwira tinggimiliter yang berada di Brazil
untuk mengusir semua staf menteri kerajaan dan keuangan. Hal ini terjadi
dikarenakan adanya revolusi liberal di Portugis. Kebijakan yang dikeluarkan
oleh Portugis Cortes menuai banyak kekecewaan dari warga Brazil. Akhirnya
muncul dua kelompok liberal yang menentang Cortes. Gerakan yang pertama
dipimpin oleh Joaquim
Gonçalves Led (yang mendapat dukungan dari
para Freemason ) dan Bonifacians dipimpin oleh José Bonifacio de Andrada . Kedua
faksi tidak ada kesamaan dalam tujuan mereka. Namun keinginan mereka hanya
untuk menjaga negara bersatu dengan Portugal sebagai monarki yang berdaulat.
Pada
akhirnya Pangeran Pedro menentang Portugis Cortes, Mereka diusir kembali ke
Portugis. Lalu Pangeran Pedro dipecat
oleh Komando Umum Portugis. Sejak saat itu hubungan antara Portugis dengan
Brazil memburuk. Setelah itu pangeran Pedro mencoba untuk memupuk kekuaran dari
berbagai elemen masyarakat di Brazil untuk mengukuhkan dirinya sebagai raja
Brazil yang merdeka dan terpisah dari Portugis. Ketika Pangeran Pedro kembali
ke San Paulo pada tanggal 7 september 1822, ia mendeklarasikan bahwa Brazil
telah berpisah dengan Portugis. Setelah itu pecah berbagai perang antara
pasukan Purtugis melawanmilisi Brazil diberbagai daerah di Brazil. Diantaranya:
Setelah
itu Brazil melakukan negosiasi dengan Portugis melalui Inggris sebagai
perantaranya. Portugis kemudian mengakui kemerdekaan Brazil. Kemudian Brazil
menjadi negara yang telah merdeka dengan system kekaisaran Brazil. Berbeda
dengan proses kemerdekaan Spanyol yang melalui peperangan, Portugal dan Brasil
memilih negosiasi dengan Inggris sebagai perantara. Melalui peperangan singkat
(1822-1824), Brasil menjadi kerajaan di bawah kekuasaan Dom Pedro I.
Masa Kekaisaran Brazil
Pedro I (
1822-1831 )
Penguasa
pertama Brasil merdeka ini mempunyai kepribadian yang sangat mengesankan. Ia
memberikan fase baru bagi akselerasi evolusi sosial dan politik di abad ke-19
dengan memberlakukan di Brasil tahun 1824 dan di Portugal dua tahun kemudian,
sistem konstitusi yang tidak berpegang pada acuan hak raja-raja seperti
sebelumnya. Dengan wafatnya Raja João VI pada tahun 1826, Dom Pedro
mewarisi tahta kerajaan Portugal, namun dilimpahkannya kepada putrinya yang
masih kecil, Maria da Glória, yang kemudian menjadi Ratu Maria II. Pada tahun
1831, Dom Pedro mewariskan tahta kerajaan Brasil kepada putranya Dom Pedro II
yang juga masih anak-anak, sementara ia sendiri kembali ke Portugal untuk
menyingkirkan saudara laki-lakinya, Miguel, yang merampas kekuasaan tahta dari
Ratu Maria.
Pedro II (
1831 – 1889 )
Tidak
seperti ayahnya, Pedro II tumbuh menjadi seorang pemimpin yang intelektual,
keras namun berkepala dingin. Dalam masa pemerintahannya selama separuh abad,
Brasil mencapai kematangan politik dan budaya serta kesatuan negara semakin
kuat. Institusi-institusi politik dan sosial berkembang dan mencapai
stabilitas. Perbudakan secara progresif dikurangi hingga sepenuhnya dihapuskan
pada tahun 1888. Imigrasi dari Eropa meningkat, program-program kesehatan dan
kesejahteraan dicanangkan dalam skala nasional. Transisi dari kerajaan ke
republik direncanakan dengan matang untuk tidak menimbulkan pertikaian.
Meskipun
kedamaian dan stabilitas telah berhasil dijalankan dibawah kerajaan, Brasil
tetap menghadapi ancaman-ancaman dari perbatasan daerah selatannya, semisal
Perang Aliansi Ketiga (1865-1870) dimana Brasil bersatu dengan Argentina dan
Uruguay melawan Paraguay . Dengan perjanjian perdamaian pada tahun 1872 Brasil
menjamin integritas territorial Paraguay . Itu merupakan konflik bersenjata
terakhir yang dialami Brasil dengan kesepuluh negara tetangganya.
Akhir dari Kerajaan: Penghapusan Perbudakan ( 1888 )
Penghapusan akhir dari perbudakan
merupakan sebab utama jatuhnya kerajaan. Putri Isabel yang menjabat,
menggantikan raja yang sedang berada di Eropa, menandatangani “Golden Law”( Lei
Áurea ) yang menghapuskan perbudakan di Brasil. Setelah mengalami beberapa
bulan krisis parliamenter raja diturunkan dari tahta pada tanggal 15 Nopember
1889 melalui pergerakan militer yang memproklamirkan pendirian republik.
Perubahan tersebut berlangsung tanpa pertumpahan darah. Raja dan keluarga
diminta meninggalkan Brasil ke pengasingan di Perancis. Kebanyakan tokoh
terkemuka Brasil mendukung perubahan tersebut, termasuk diantaranya Baron of
Rio Branco. Adalah kebijakannya berdiplomasi yang memungkinkan Brasil mengakhiri
dengan perjanjian atau arbitrase, hampir semua perselisihan perbatasan yang
saat itu belum terselesaikan.
Sistem Federasi dan Presidensial
Sistem
federasi yang diterapkan saat itu mendasari sistem yang berlaku sekarang.
Sistem propinsi dirubah menjadi negara bagian. Sistem parliamenter digantikan
dengan presidensial; Kongres yang terdiri dari dua dewan dibentuk, demikian
pula peradilan tinggi yang independen. Pemilihan presiden ditentukan
berdasarkan sistem kostitusional hingga tahun 1930.
Republik Baru ( 1930 – 1937 )
Yang disebut “Republik Pertama” berakhir
pada tahun 1930 saat pemerintah digulingkan secara paksa. Tujuan utama gerakan
revolusioner yang dikepalai oleh Getúlio Vargas ini adalah mereformasi
sistem pemilihan dan politik dengan dukungan penuh oleh gubernur dari negara
bagian São Paulo dan Minas Gerais. Getúlio Vargas memerintah selama 15 tahun
berikut pada masa-masa sulit Brasil. Harga kopi menurun akibat depresi ekonomi
dunia. Situasi politik internal Brasil dipengaruhi oleh krisis ekonomi serta
benturan antara paham Nazi Jerman dan Fasis Itali dengan ideologi komunis yang
mempengaruhi sekelompok minoritas militer.
Kesimpulan
Proses
perjuangan kemerdekaan Brazil memiliki perbedaan dengan proses perjuangan
kemerdekaan bangsa Amerika Latin yang dijajah oleh Spanyol. Brazil yang
merupakan bekas ajajhan Portugis lebih berlangsung secara lebih damai. Hal ini
dikarenakan pelopor pergerakan kemerdekaanBrazil merupakan Putera dari raja
Portugis pada masa itu. Walaupun tetap terjadi peperangan di Brazil tapi itu
hanya terjadi untuk mengusir tentara portugis yang masih menduduki wilayah
Brazil dan mengusir merekayang tidak mengakui kedaulatan Brazil. Proses
kemerdekaan ini tidak lepasdari berbagai peristiwa politik yang terjadi di
Portugis dan pada umumnya Eropa.
Setelah
Brazil memdapatkan kemerdekaanya secara utuh, negara tersebut mulai menjadi
kekuatan yang disegani oleh negara-negara disekitarnya. Brazil setelah masa
pergerakan kemerdekaan juga mengalami masa transformasi di bidang politik. Pada
awal berdirinya bentuk negara Brazil berupa monarki. Namun setelah muncul
berbagai kelompok dengan perbedaan paham maka Brazil terus mengalami gejolak
politik yang pada akhirnya menjadikanBrazil sebagai negara engan bentuk
pemerintahan republic federasi seperti sekarang ini. Dan setiap 7 september
Brazil merayakan hari kemerdekaanya.
Daftar
Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Portuguese_Cortes
diakses tanggal 20 November 2012 pukul 16.34
http://en.wikipedia.org/wiki/Liberal_Revolution_of_1820&usg=ALkJrhgTNDNMDIr7C6RhkJRazxqVCvfrMg
diakses tanggal 20 November 2012 pukul 16.55
http://en.wikipedia.org/wiki/Brazilian_Declaration_of_Independence&usg=ALkJrhiX2CrNzViq2PT_eO5mpHjrpIqgfQ
diakses tanggal 20 November 2012 pukul 17.12
http://en.wikipedia.org/wiki/Kingdom_of_Brazil&usg=ALkJrhigxQCaIixpTZ_wWnL9bZFPELF34w
diakses tanggal 20 November 2012 pukul 17.23
http://en.wikipedia.org/wiki/Freemason&usg=ALkJrhhncohRnRqBbjajcM3eVycoOkjLBQ
diakses tanggal 20 November 2012 pukul 17.56
0 Response to "Makalah Kemerdekaan Brazil"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)