Hakekat Pendidikan Nasional
PENDIDIKAN NASIONAL
I.
Penghidupan Rakyat
Kekuatan rakyat
itulah jumlah kekuatan tiap-tiap anggota dari rakyat itu, segala daya upaya
untuk menjunjung derajat bangsa tak akan berhasil, kalau tidak dimulai dari
bawah. Untuk mendapatkan sistem pengajaran yang akan berfaedah bagi kehisupan
bersama, haruslah sistem itu disesuaikan dengan hidup dan penghidupan rakyat.
Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir,
sedangkan merdekanya hidup batin itu terdapat pada pendidikan. Manusia merdeka
yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang
lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
Maksud
pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah
memerdekakan manusia sebagai anggota dari persatuan (rakyat). Dalam pendidikan
harus senantiasa diingat bahwa kemerdekaan itu bersifat 3 macam: berdiri
sendiri (zelfstandig), tidak tergantung kepada orang lain
(onafhankelijk) dan dapat mengatur
hidupnya sendiri (weijheid zelf beshickking.
II.
Pengajaran dan
Kebangsaan
Pengajaran nasional adalah
pengajaran yang selaras dengan penghidupan bangsa dan kehidupan bangsa. Agar
mendapatkan kebebasan dalam pengajaran nasional, seharusnya kita tidak menerima
bantuan (subsidi)
dari Pemerintah melainkan kita seharusnya menjalankan sistem
membiayai diri sendiri (zelfbedruipingssjisteem).
Ko-edukasi
dan Ko-instruksi
(Mendidik
dan Mengajar anak-anak perempuan dan
laki-laki
bersama-sama)
“Belajar bersama-sama”
(co-instructie), “Dididik bersama-sama” (co-educatie).
Sebelum masa pubertas (birahi),
anak perempuan dan laki-laki mendapat pengajran dan pendidikan bersama-sama.
Bermain bersama, belajar bersama dan ditempat tinggalnya pun bersama-sama. Di
dalam pendidikan kita diadakan peraturan sbb:
- Usia
14 tahun (Masa Ko-edukasi dan
Ko-instruksi) anak laki-laki dan perempuan.
- Usia
16 – 18 tahun untuk gadis dan usia 18 – 25 tahun untuk laki laki (Masa
Pubertas Puncak) yang harus diawasi.
- Usia
20 tahun untuk perempuan dan usia 25 untuk laki-laki (Masa diMerdekakan)
Pengajaran
Nasional
Tiga macam fatwa yang disampaikan
oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu:
- Tetep, antep, mantep.
Ketetapan fikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas
seseorang. Dan jika tetep dan antep itu sudah ada, maka mantep itu
datang yang tidak dapat diundur
lagi.
- Ngandel, kandel, kendel dan bandel.
Artinya percaya akan memberikan pendirian percaya akan memberikan
pendirian yang tegak. Maka kemudian kendel (berani) dan bandel (tidak
takut, tawakal) akan menyusul sendiri.
- Neng, ning, nung dan nang.
Kesucian fikiran dan kebatinan yang didapat dengan ketenangan hati itulah
yang mendatangan kekuasaan. Dan kalau sudah ada tiga-tiganya itu,
kemenangan akan jadi kebahagian kita.
Hal
Pendidikan
I.
Pendidikan (memajukan
tumbuhnya budipekerti)
II.
Pendidikan Nasional
(mengangkat derajat Negara dan rakyatnya)
III.
Sifat-sifatnya
Pendidikan
IV.
Pengajaran
(membiasakan
mencari pengetahuan sendiri dan digunakan untuk kepentingan umum)
V.
Pendidikan Jasmani
(menggunakan segala gerak bandan untuk
kesehatan)
VI.
Hari Libur
(memberikan
istirahat kepada anak-anak dan memperingati hari-hari yang pantas untuk
dikenang berhubungan denga pendidikan)
Dasar
– dasar Pendidikan
1. Arti
dan Maksud pendidikan
Pengajaran tidak lain adalah
pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan, dan memberikan kecakapan
kepada anak-anak baik lahir maupun batin. Sedangkan pendidikan yaitu tuntunan
didalam hidup tumbuh kembangnya anak-anak.
2.
Hanya tuntunan dalam hidup
Pendidikan
hanya suatu tuntunan dalam hidup seorang anak, artinya tumbuhnya seorang anak
diluar kehendak kita selaku pendidik. Seorang anak tumbuh mengikuti kodratnya.
Sebagai pendidik kita hanya dapat memperbaiki dan mengarahkan perilakunya,
bukan tumbuhnya.
3.
Perlukan tuntunan itu ?
Pendidikan
itu penting untuk menuntun dan memperbaiki perilakunya. Seorang anak yang
memiliki dasar yang baik akan menjadi buruk jika tidak dapat tuntunan yang
baik, dan anak-anak yang memiliki dasar yang buruk bisa menjadi baik jika mendapat tuntunan yang baik.
4.
Dasar jiwa anak dan kekuasaan pendidikan
Terdapat
tiga aliran dalam dasar jiwa anak, aliran yang pertama atau disebut aliran
lama, beranggapan bahwa seorang anak lahir ibarat kertas putih yang kosong yang
dapat dicoret-coret oleh pendidik. Artinya, seorang anak dapat diperlakukan
menurut sekehendak orang tuanya dan pendidik. Aliran kedua menyatakan bahwa
seorang anak itu terlahir sebagai sebuah kertas yang sudah dicoret, artinya
setiap anak sudah memiliki watak sejak lahir, sehingga pendidik tidak dapat
mengubah watak-watak anaknya. Pendidik hanya dapat mengawasi dan mengamati agar
anak agar tidak terjatuh dalam pengaruh-pengaruh yang buruk.
5.
Watak yang dapat dan tidak dapat diubah
Menurut
aliran “convergetive-theory” dikatakan bahwa watak anak dibagi menjadi dua
bagian yakni,bagian intelligible dan bagian biologis. Bagian intelligebel
adalah bagian yang merupakan angan-angan dan fikiran dan dapat berubah menurut
pengaruh oendidikan atau keadaan. Bagian biologis adalah bagian-bagian yang
berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia
yang tidak dapat berubah dan akan tetap. Seperti rasa takut, rasa malas
dsb.
6.
Perlunya menguasai diri dalam pendidikan budi pekerti
Setiap
anak yang lahir memiliki watak biologis yang tak dapat diubah, misalnya soerang
anak yang lahir memiliki watak yang kikir, hal itu tidak mungkin tidak dapat
diubah, untuk itu disinilah dibutuhkan pengendalian diri untuk dapat berbuat
baik dan menjadi dermawan.
7.
Jenis-jenis budi pekerti
Pembagian
budi pekerti dibagi menjadi beberapa tipe, yakni berdasarkan sifatnya
angan-angan, perasaan, kemauan. Sifat-sifat itu kemudian disatukan dan diberi
nama budi pekerti. Ada pula yang membagi budi pekerti menjadi beberapa jenis
berdasarkan hasrat seseorang, jadi ini bukan pembagian “analytis” akan tetapi
“global”, dan “ethis”Prof. Spranger membagi budi pekerti berdasarkan enam hsrat
yaitu : kekuasaaan, agama keindahan,
kegunaan atau faedah, pengetahuan atau kenyataan, menolong dermakan atau
mengabdi.
0 Response to "Hakekat Pendidikan Nasional"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)