Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil
1. Sistem Penggajian
System
penggajian terbagi menjadi tiga macam system penggajian yaitu :[1]
a)
Sistem
Skala Tunggal
Dalam system skala tunggal, gaji yang sama diberikan kepada
pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang memperlihatkan sifat
pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggungjawab yang dipikul dalam
melaksanakan pekerjaan itu. Dalam system ini hanya terdapat satu skala untuk
menghargai bermacam-macam dasar pendidikan (umum dan kejuruan). Dengan demikian
dalam skala tunggal, tidak ada pembedaan penghargaan dalam pengangkatan bagi
pemegang izazah sekolah umum dan sekolah kejuruan.
b)
Sistem
Skala Ganda
System skala ganda adalah system penggajian yang menentukan
besarnya gaji bukan hanya didasarkan pada pangkat, tetapi juga pada sifat
pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai, dan beratnya
tanggungjawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
c)
Sistem
Skala Gabungan
System skala gabungan adalah system penggajian yang merupakan
perpaduan antara system skala tunggal dan system skala ganda.
Dalam system skala gabungan besarnya gaji pokok pegawai negeri
sipil yang berpangkat sama ditentukan sama pula. Disamping itu, diberikan
tunjangan kepada pegawai yang memikul tanggungjawab yang berat, mencapai
prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan
pemusatan perhatian dan pengarahan tenaga secara terus-menerus.
System skala ganda dan system skala gabungan hanya mungkin
dilaksanakan dengan memuaskan apabila ada analisis, klasifikasi, dan evaluasi
jabatan/pekerjaan tetap.
Pasal 7 UPK 1974 yang menyatakan bahwa setiap pegawai negeri
berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawab,
pada dasarnya bermaksud meletakkan landasan menuju system penggajian
berdasarkan system skala ganda atau system skala gabungan.
Dalam system skala tunggal, gaji ditetapkan atas dasar pangkat
yang dipangku. Sebagai contoh peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1977 mengenal
17 jenjang pangkat, dan untuk masing-masing jenjang ditetapkan skala gaji
sendiri. Oleh karena itu golongan dan ruang dalam PGPNS disebut juga “ golongan
dan ruang gaji”.
2. Kenaikan Gaji Berkala, Gaji
Istimewa, dan Tunjangan
a) Kenaikan Gaji Berkala
Kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang telah ditenukan
dapat diberikan kenaikan gaji berkala. Syarat-syarat untuk mendapat kenaikan
gaji berkala adalah :[2]
·
Pegawai yang bersangkutan telah mencapai
masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala.
·
Nilai rata-rata DP3 sekurang-kurangnya
cukup
Prosedur memperoleh kanikan gaji berkala sekarang telah disederhanakan,
hanya dengan SPTKG (Surat pemberitahuan tentang kenaikan gaji) dari pimpinan unit
atau kantor ini dikeluarkan dua bulann sebelum kenaikan gaji berkala berlaku.
Apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan, kenaikan gaji berkalanya ditunda paling lama
satu tahun. Penundaan kenaikan gaji berkala ini tidak merupakan hukuman
disiplin pegawai melainkan hanya sebagai akibat tidak dipenuhinya syarat-syarat
yang telah ditentukan. Apabila setelah masa penundaan kenaikan gaji berkala itu
belum juga memenuhi syarat yang telah ditetapkan, kenaikan gaji berkalanya
ditundan tiap-tiap kali paling lama satu tahun.
Apabila tidak ada lagi alasan untuk penundaan, kenaikan gaji
berkala pegawai negeri sipil tersebut diberikan mulai bulan berikutnya setelah
masa penundaan. Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat
keputusan pejabat yang berwenang, dan masa penundaan kenaikan gaji berkala
dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
b) Kenaikan Gaji Istimewa
Pegawai yang dalam DP3
mendapat nilai “amat baik” dapat diberikan kenaikan gaji istimewa.
Kenaikan gaji istimewa hanya dapat diberikan kepada pegawai
yang telah nyata menjadi teladan bagi pegawai lain di lingkungan kerjanya. Maksud
pemberian kenaikan gaji istimewa adalah untuk mendorong pegawai agar bekerja
lebih baik. Kenaikan gaji istimwa hanya berlaku dalam pangkat yang dijabat oleh
pegawai yang bersangkutan pada saat pemberian gaji istimewa itu, atau dengan
perkataan lain, apabila pegawai yang bersangkutan telah naik pangkat, maka
kenaikan gaji berkalanya ditetapkan sebagaimana biasa.
Pemberian kenaikan gaji istimewa memerlukan pertimbangan
seksama, oleh sebab itu hanya dilakukan dengan keputusan menteri dan pimpinan
lembaga yang bersangkutan. Surat keputusan pemberian kenaikan gaji istimewa
dikeluarkan dua bulan sebelum gaji istimewa berlaku.
c) Tunjangan
selain gaji pokok, pegawai
negeri sipil diberikan pula berbagai macam tunjangan, antara lain :
1. Tunjangan Keluarga,
meliputi :
a) Tunjangan
suami/istri sebesar 5% dari gaji pokok, dengan ketentuan apabila suami dan istri
kedua-duanya berkedudukan sebagai pegawai negeri, maka tunjangan suami/istri
ini diberikan kepada pegawai yang mempunyai gaji pokok lebih besar.
b) Tunjangan
anak sebesar 2% dari gaji pokok dengan ketentuan :
·
Sejak April 1977, tunjangan anak hanya
diberikan maksimal untuk 3 orang anak termasuk anak angkat.
·
Anak berusia kurang dari 18 tahun.
·
Anak belum pernah menikah/kawin
·
Anak tidak mempunyai penghasilan sendiri
·
Anak tersebut nyata menjadi
tanggungjawab pegawai negeri yang bersangkutan.
2.
Tunjangan
Pangan
a. Tunjangan
pangan (beras) dalam bentuk natura
b. Tunjangan
pangan dalam bentuk uang pegawai negeri yang bersangkutan
3. Tujangan
khusus pajak pegawai dalam rangka pengenaan pajak penghasilan (PPh) kepada
pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan ketentuan termaksud dalam surat
edaran Dirjen Anggaran tanggal 16 Februari 1984, Nomor SE-19/A71/1984.
4. Tunjangan
sandang, misalnya untuk pegawai DLLAJR, Bea cukai imigrasi dan lain-lain.
5. Tunjangan
jabatan, dibagi menjadi :
a. Tunjangan
jabatan structural, diberikan kepada pegawai negeri sipil karena kedudukannya
pada jabatan structural. Jabatan tertinggi sampai dengan jabatan terendah
dibagi menjadi lima eselon.
b. Tunjangan
jabatan fungsional, diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menduduki
fungsional seperti :
·
Dosen pada perguruan tinggi negeri
·
Guru
·
Ahli peneliti
·
Hakim
·
Jaksa
·
Petugas sandi dan lain-lain
Besarnya tunjuangan
ditentukan sesuai dengan keputusan Presiden.
Daftar
Pustaka :
Wursanto. I.G Manajemen
Kepegawaian, Yogyakarta, Kanisuis 1989
http//www.jhonmiduk8.blogspot.com
0 Response to "Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)