Apakah Tuhan Tidak Merestui?

Kau titipkan kasihmu digenggaman tanganku
Aku menggengamnya dan menyimpannya dipelukku
Kau ucapkan kata untuk saling melengkapi selamanya
Aku tundukkan pucukku dan mengucap “aku berjanji” 

            Kau tersadar tidak bertanya aku yakin terhadap siapa
            Aku juga sudah terlanjur terikat dengan peluhmu
            Kau mengucapkan “astagafirullahalazim”
            Aku berkata “Ya Tuhanku”
            Kau memohon pada-Nya dengan bersyujud
            Aku memohon pada-Nya dengan tangan terlipat
Air mata mengalir lewat bulir bibir menyesak dada yang dipenuhi cinta
Aku berharap ini bukan tangisan kesalahan kita
Biarlah semuanya menjadi tangisan kasih sayang
Tembok kita begitu jelas
Dia memang satu
Tetapi Jalan harus memisahkan.
            Kita begitu menyesal
            Seandainya bisa menarik matahari untuk mundur sekali saja
            Aku mungkin tidak akan ada di tempat ini lagi
            Ini salah siapa?
            Bukankah aku dan kau sama-sama manusia?
            Jika kita sama-sama manusia, bukankah Tuhan yang menciptakan kita satu juga?
            Apakah Tuhan tidak merestui?
            Apa salah kita?
            Hingga untuk mengenalkanmu kepada orang tuaku begitu perih rasanya.
Cinta mengajakku untuk berlayar denganmu
Keyakinan membisikkan jika jalan kita berdua tidak akan direstui hingga ke ujung dermaga
Aku ingin meninggalkanmu di tengah lautan ombak ini
Tapi, cinta membisikkan jangan melepaskan peganganmu
Aku bahkan ingin memotong urat nadiku
            Aku tersadar
            Aku tidak ingin menyalahkan cinta
            Agama….
            Apalagi Tuhan
            Tuhan yang membuat perbedaaan agar kita menjadi dewasa
            Agar kita semakin dekat dengan-Nya
            Agar kita memiliki cerita yang tidak mungkin bisa dimiliki mereka
Kau tak mungkin untuk menjadi milikku
Biarlah kau bersandar diteluk yang lain
Dan aku juga akan memberikan sandaran pada kapal yang lain
Bukan karena memilih
Bukan karena tidak cinta
Tapi karena-Nya.
Aku tetap mencintaimu walau raga tidak saling memiliki.

Oleh : Jhon Miduk S

0 Response to "Apakah Tuhan Tidak Merestui?"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)