Makalah Peristiwa Malari ( Malapetaka 15 Januari)

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Lalar Belakang
Masa orde lama dimulai dari tanggal 17 Agustus 1945 saat Indonesia merdeka. Pada saat itu,keadaan ekonomi Indonesia mengalami stagflasi (artinya stagnasi produksi atau kegiatan produksi terhenti pada tingkat inflasi yang tinggi). Indonesia pernah mengalami sistem politik yang demokratis yakni pada periode 1949 sampai 1956. 

Pada tahun tersebut, terjadi konflik  politik yang berkepanjangan
Jika dikaji secara seksama, rencana pembangunan dengan perspektif barat / kapitalis adalah mengikuti tahapan tahapan yang ditentukan oleh kerja sama asing dan dana bantuan IMF, meskipun keadaan ini dinilai oleh Mahasiswa merupakan kegiatan yang merugikan bangsa Indonesia terkesan menjuat asset bangsa kepada asing. Dampak yang paling terlihat adalah mengenai adanya ketergantungan Indonesia terhadap teknologi, industri dan sumber modal dari negar-negara asing. Hal tersebut menimbulkan perlawanann dari gerakan Mahasiswa, sehingga pecahlah peristiwa Malari.
B.     Rumusan masalah
Untuk menghindari terlalu melebarnya pembahasan dalam makalah ini, maka pembahasan akan kami batasi dengan rumusan sebagai berikut :
  1. Bagaimana kondisi dinamaika social ekonomi Nasional sekitar tahun 1973-an?
  2. Bagaimana bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Mahasiswa kepada kekuatan modal asing ?
  3. Bagaimana Pemerintah menghadapi kondisi bangsa yang penuh gejolak tersebut ?




C.    Tujuan
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
  1. Menjelaskan kondisi social dan suhu politik pada saat pecahnya Malari.
  2. Menjelaskan urutan peristiwa Malari 1974
  3. Menjelaskan  peran mahasiswa dalam peristiwa Malari 1974.
  4. Menjelaskan dampak dari peristiwa Malari 1974 terhadap kondisi psikologis masyarakat kala itu maupun terhadap pemeliharaan infrastruktur..














BAB 2
PEMBAHASAN
A.     Dualisme Kewenangan di Orde Baru
·         Peran Teknokrat dalam Penyusunan Kebijakan Ekonomi Soeharto
Dalam Era Orde Baru, focus kebijakan Pemerintah semua terpusat kepada aspek ekonomi. Stabilisasi ekonomi dari kondisi ekonomi era sebelumnya yang krisis merupakan focus utama dari Pemerintah. Untuk menyelamatkan ekonomi yang tengah menuju kebangkrutan , pemimpin orde baru, Jenderal Soeharto, mengambil keputusan untuk membawa presidium sekelompok teknokrat dari Universitas Indonesia yang
dipimpin oleh Widjojo Nitisastro[1]. Kepada mereka dipercayakanlah pekerjaan merancang dan melaksanaan pembangunan ekonom. Ada sejumlah alasan mengapa Pak Harto memilih Tim Teknokrat yang terdiri dari, Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Emil Salim, Mohammad Sadli untuk masuk kebinet. Pertama,  Rescue menuntut pelaksanaan secara cepat, sehingga logis bila Pa Harto memilih para Teknokrat dari UI yang kala itu dinilai paling solid.
Pak Harto tidak bisa lagi dan tidak mugkin membentuk tim cabinet gado – gado yang berasaldari berbagai unsure, seperti dari PNI,NU atau yang lainnya sebab Ia hanya memiliki waktu yang singkat untuk mengatasi keadaan. Alasan kedua yaitu diketahui pula bahwa partai-partai umumnya masih berorientasi Nasakom,kecuali mungkin NU yang waktu itu sempat banting setir.Dan beranggapan bahwa pada saat itu tidak mungkin mengikutsertakan partai-partai lainnya,sebab jika terlalu menyertakan banyak pihak maka akan hanya meributkan perbedaan ideology dan konsep yang berasal dari ideology masing-masing. Dan alasan terakhir mengapa teknokrat mampu berperan dalam penyusunan kebijakan ekonomi pada Orde Baru yakni mengingat sebagian besar teknokrat atau hampir seluruhnya adalah didikan Amerika, sehingga lebih dipe    rcaya oleh negara barat, sementara diketahui bahwa sumber terbesar capital dan dana dunia berada di negara-negara barat, bukan timur. Timur hanya memiliki power pada politiknya saja. Bagi barat, naiknya Pak Harto menjadi Presiden sudah semacam jaminan lantaran keberhasilannya menghindarkan Indonesia menjadi negara komunis. Jaminan berikutnya bagi negara barat termasuk Amerika ialah para teknokrat jebolan Amerika tersebut,sehingga dalam konsep diyakini akan terdapat kesamaan [2]

·         Pembangunan Strategi Ekonomi Melalui Lembaga Studi, Opsus & Aspri (Ali Murtopo)
            Lembaga studi yang dibuat Ali Murtopo mencetuskan konsep yang dirangkum dalam sebuah buku yang ditulis oleh Ali Murtopo yang berjudul, “Dasar-dasar Pemikiran Tentang Akselerasi Modernisasi Pembangunan 24 Tahun”.Kritik yang terlintas ialah bagaimana kita mau mengadakan akselerasi bila semua orang dan birokrasinya masih berorientasi politik Nasakom. Dalam kondisi semcam itu, tidak mungkin percepatan alias akselerasi dilaksanakan.[3] Jika dianalisa usulan kebijakan dari lembaga studi tersebut tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh Presiden Soeharto,namun hanya berniat untuk menyenangkan hati Ali Murtopo. Hal tersebut dapat dijadikan penahan yang efektif dari derasnya kritik untuk pemerintah orde baru karena cenderung mementingkan pembangunan ekonomi jangka pendek, namun kurang memperhatikan keadaan social ekonomi Indonesia dalam rentang waktu jangka panjang. Namun masalah lain yang ditimbulkan dari kondisi ini ialah mengenai dualisme yang diciptakan oleh Pemerintah Orde Baru mengenai focus yg terbelah antara strategi ekonomi teknokrat dan Lembaga Studi  ( Ali Moertopo ). Ali Moertopo merupakan orang salah satu orang terdekat Soeharto, karena beberapa keberhasilan Ali Moertopo di bidang kemiliteran. Ali Moertopo dalam pergerakannya sering sekali menggunakan kekuatan intelijen sebagai kekuatan utamanya dalam memuluskan apa yang direncanakannya.
Melalui Opsus yang didirikan Ali Moertopo, Ia bisa masuk ke dalam pihak lain atas dasar propadaganda politik dalam rangka memenuhi idealism & ambisi seorang Ali Moertopo. Malahan dalam video documenter mengenai Malari, walaupun dapat dilihat bahwa ini adalah sebuah pernyataan yang liar, Salah satu orang dekat Ali Moertopo mengatakan bahwa gejolak yang digerakkan oleh mahasiswa merupakan hasil setting – an dari Ali Moertopo. Ali Moertopo bergerak secara bawah tanah melalui kekuatan intelijennya untuk masuk dalam komunitas mahasiswa, untuk selanjutnya melakukan propaganda politik untuk menentang kebijakan para teknokrat pilihan Soeharto dengan Soemitro sebagai ujung tombaknya.  Pemerintah Orde Baru cenderung bimbang menentukan kebijakan ekonomi yang menjadi acuan dasar pembangunan.yang terbaik untuk fondasi ekonomi.
B.     Hubungan Luar Negeri Indonesia –Jepang masa Orde baru
Interkasi diplomatic antara Indoensia dan Jepang telah berlangsung lebih dari 35 tahun.Hubungan yang dikembangkan dalam periode-periode tertentu selama waktu itu mempunyai arti penting dan telah member manfaat bagi kedua negara.Meskipun hubungan antara Indonesia dan Jepang pernah mengalami pasang surut.
Pembentukan dan pertumbuhan organisasi ASEAN memberikan Jepang tantangan dan peluang untuk lebih meningkat dan mengintensifkan hubungan dengan negara-negara anggota ASEAN .Sejak ASEAN terbentuk tahun 1967 ,Jepang telah mempertegas komitmenya untuk tetap memperhatikan pertumbuhan negara-negara anggota ASEAN.Tetapi dalam melaksanakan Komitmen itu jepang seringkali kali menghadapi tantangan tangangan yang sulit dihindari.Hubungan ekonomi ,ataupun hubungan dalam bidang lainnya,antara anggota ASEAN dan Jepang merupakan suatu hal yang tidak mungkin dikeluarkan agenda hubungan luar negeri negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.
Adam malik dan elite orde baru juga berharap bahwa kerja sama regionali ini bisa berfungsi sebagai penyeimbang terhadap pengeruh Jepang dan Amerika Serikat terhadap Indonesia.Pada bulan Agustus 1968 ,peran bisnis tentara semakin kokoh ketika perusahaan minyak pertemina (didirikan pada tanggal 1961) dan permina digabung menjadi pertemina (perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara).Pertamina dimanfaatkan sebagai kerajaan Pribadi Oleh Ibnu Sutowo ,yang Segara mempeloreh reputasi internasional berkat manajemennya yang agresif dan penuh visi,reputasi yang kemudian runtuh pada tahun 1975.Pertamina hanya sedikit melakukan pengeboran sendiri:selebihnya perusahaan ini (dan bukan pemerintah) mengadakan perjanjian pemebagian produksi dengan perusahaan asing
Peristiwa dibangkok dan Di Jakarta tahun 1974 yang mengawali kunjunagan mantan perdana mnteri Jepang Tanaka ,Indonesia dan Thailand ,merupakan salah satu contoh luapan sentimen masyarakat di kedua negara terhadap peran Ekonomi Jepang.disini lah tantangan yang harus dihadapi Jepang dimana ia dipaksa untuk meninjau kembali peran Ekonominya dikawasan Asia Tenggara.[4]
Bagi Indonesia mungkin bidang ekonomi,khususnya perdagangan,akan lebih banyak member peluang untuk menciptakan hubungan Internasional yang saling menguntungkan Indonesia meruapakan sumber bahan mentah untuk Indutri Jepang sementara produk-produk Jepang dapat dipasarkan diIndonesia.Jepang perlu memahami alasan –alasan yang digunakan oleh Indonesia untuk ,misalnya menaikkan harga dan bahan mentah atau bahan-bahan lain yang dibutuhkan Jepang.Demikian pula,Jepang,dengan suplus dana yang cukup besar harus memanfaatkan peluang investasi yang ada diIndonesia.
C.    Peristiwa di Taman Mini 1973
Suhu politik nasional menjelang kerusuhan Malari memang meletup-letup. Beberapa proyek dan kebijakan Seoharto diduga menjadi pemicu kemarahan mahasiswa soal keadaan Indonesia yang terasa makin terpuruk dalam kondisi ekonomi yang tak menentu. Seperti ditulis majalah Tempo dalam edisi khusus Malari, terbit 13 Januari 2014, proyek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah salah satu dari proyek yang dipertanyakan mahasiswa dan kaum kritis pada awal 1970-an. Dalam kalangan terbatas, diketahui bahwa proyek senilai Rp 10,5 miliar itu diprakarsai Raden Ayu Siti Hartinah alias Ibu Tien–istri mantan Presiden Soeharto. Sebuah proyek yang sangat fantastis untuk ukuran saat itu. Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Jenderal Soemitro, pernah menanyakan langsung ihwal proyek itu kepada Soeharto. Saat itu, presiden menjawab bahwa TMII bukanlah proyek pemerintah. Namun, belakangan terungkap bahwa pengerjaan proyek menggunakan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).[5]
Mahasiswa menolak habis – habisan proyek ini, karena dianggap proyek ini hanya menghambur – hamburkan keuangan untuk sesuatu yang kurang substansial. Mahasiswa ini secara structural melakukan aksi penolakan terhadap proyek mini Indonesia indah ini.
            Pemerintah patut merasa gembira dan bahagia dengan bangkitnya generasi muda kita memprotes proyek mini Indonesia Indah. Generasi muda kita kelihatan sangat paham akan arti pembangunan bagi hari depan mereka dan bangsa mereka. Mereka mengerti bahwa tak boleh suatu dana dibuang percuma atau dipergunakan untuk proyek – proyek yang tidak langsung merangsang kemakmuran rakyat banyak. Mereka paham sekali akan pentingnya pendidikan dalam usaha akselerasi moderniasi 25 tahun yang dicanangkan selama ini. Mereka yakin bahwa Indonesia tidak boleh lagi berboros – boros dengan uang. Karena itu, mereka bangkit dan memprotes proyek miniatur yang penelitian kemungkinan teknis dan ekonominya amat mentah[6].
D.    Peristiwa 15 januari 1974
Menjelang kedatangan  perdana menteri  Jepang kekuei Tanaka ,pada 15 januari 1974 diJakarta terjadi demonstran besar-besaran mahasiswa yang disusul dengan aksi anarki .Proyek senen  pusat perbelelanjaan yang megah ,gedung Toyota astra ,sejumlah took milik pedagang cina dijalan hayam wuruk ,gajah mada,Glodok,Pancaron,jalanSudirman dan cemapak putih ,terbakar habis kerana aksi tersebut.Geger Jakarta ini mengejutkan jajaran aparat keamanan dan pemerintahan ,karena itu diberi julukan Malapetaka Lima belas januari  yang popular dengan Malari.
Peristiwa demostran mahasiswa ini dilatar belakangi oleh keprihatinan mahasiswa hampir disemua kampus.Pada akhir Repelita I mahasiswa mensinyalir terjadi penyelewengan program pembangunan nasional  yang dilakukan oleh penjabat-penjabat pemerintah.Kebijakan Ekonomi  yang cenderung memberikan Privilige kepada investor Jepang ,dinilai merugikan rakyat.Apalagi para investor dan orang-prang Jepang yang bekerja diIndoensia berlaku arogan.Kasus krupsi badan urusan logistic Bulog yang melahirkan cukongisme ,disorot secara tajam oleh mahasiswa.Rekaan pada badan ini sebagai besar adalah orang –orang keturunan cina yang dijuliki cukong yang mendominasi  distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
Dibidang politik ,pemerintah tidak membuka salauaran aspirasi masyarakat karena gaya kepemimpianan yang top down.[7]
Beberapa sebab keresahan mahasiswa dan masyarakat adalah pertama adanya tulisan-tulisan dalam harian Nusantara yang mengulas tentang cukongisme ,mengulas mereka yang kaya dan pengaruhya terhadap kekuasaan.Koran ini kemudia dialara ng terbit.Kedua merembesnya ideology New Left dan gerakan mahasiswa New left kiri baru yang anti estabilishment.Obsebsinya untuk  menajamin pemimmpin bersih dan berwibawa mereka ingin paling tidak 25 persen kelompook partai sebagai oposisi .Ketiga pada bulan September 1973 jenderal Soemitro mencetuskan gagasan tentang komunikasi dua arah dan pola kempemimpianan baru.Kedua gagasan inimendapatkan sambutan dari kalangan aktivis mahasiswa dengan pemahamannya sendiri muda ini melahirkan aksi krit ik yang dikemas dalam bentuk diskusi,seminar,dan erte muan informal kampusyang memuncak menjadi pernyataan sikap dalam bentuk unjuk rasa,pemasangan poster ,serta penyabaran pamphlet dan brosur.
Aksi-Aksi mahasiswa ini dimulai sejak bulan September  1973 .Pada Oktober 1973 ,11 orang delegasi mahasiswa  ITB mendatangi pimpinan DPR yang diterima oleh ketua komisi IX ,Djamil Ali. .mereka menyatakan anti koptamtib dan menyampaikan suarat terbuka kepada wakil rakyat.Isi surat tersebut sebagai berikut.
Kami adalah sebagiana dari generasi muda kini,masa yang dipenuhi harapan dan kekecewaan
Masa yang kami harap mamabawa kesejahteraan bagi Rakyat ndonesia ..negeri ini negeri yang aman sampai kapankah  satatus Quo setenagah sob ini terus dipertahankan?
 Kami tidak mau hanya dijadikan permaianan politik karena kamilag pewaris negeri ini
Surat delegasi mahasiswa ini ditandatangai oleh ketua Dewan Mahasiswa ITB muslim Tampubollon,Komarudin,ahmad fuad ,tahir mujahidin,danHindrajat.MahasiswaUI pun ikut bergerak .menjelang hari penringatan sumpah pemuda 1973 dan pada oktober panel diskusi yang diadakan diGednung balai budaya Jakarta,yang mengeluarkan petisi 24 okltober 1974 yang berisi lain peringatan dan menyusun starategi baru yang didalamnya terdapat keseimbangan  dibidang politik ,social,ekonomi,serta anti kemiskinan ,kebodohan,dan ketidakailan.
Segera bebaskan rakyat dari cekaman ketidakpastian pemerkosan hokum merajarela korupis dan penyelewengan kenaikan harga ,dan pengangguran,
Dalam menggapi aksi-aksi mahasiswa ini,yang disebutkan sbagai keresahan kampus ,Presiden Soeharto memerintahkan pangkopkamtib jenderalSoemitro untuk melakuakan safari kekampus-kampus guna meredamaksi-aksi mahasiswa yang semakin meningkat dan menanggpi opini yang negative terhadap pemerintah.Pada OLktober 1973 pengkomtatib dating kejawa timur untuk berdialog dengan mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat jawa timur.Organisasi-organisais mahasiswa mengeluarkan semua unek-unke mengenai kebijakan pemerintah .Mereka dating dari Unoversitas Airlangga ,Universitas merdeka,dan Universitas Djembe[8]
Safari kampus Soemitro dilanjutkan diYogyakarta.Bertempat dikampus Universitas Gajah Mada ,sepetirti Jawa Timur ,Soemitro melayani semaua pertanyaan mahasiswa .Pertanyaan Mahasiswa yang diantara lain berkenan dengan status Koptamtib dan mahasiswa menuntut agar koptamtib dibubarkan .Salah seorang mahasiswa IAIN ,slamet effendi menayakan dialog-dialog yang dilakulakan pangkoptamtib apakah kerena pemerintah takut akan terjadi revolusi social seperti terjadi dimuang Thai.Jawaban Soemitro tidak memuaskan yang tidak bergabung dalam dewan mahasiswa ,mereka menamakan diri mahasiswa gelandangan atau mahasiswa jalanan yang ditokohi oleh Anhar gonggong.Menurut kelompok ini dewan mahasiswa tidak dapat diharapkap mampu menyalurkan aspirasi mahsiswa dan masyarakat.Soemitro berjanji akan berdialog secara khusus dangan kelompok ini.
Pada 2 November 1973 pangkopkamtib berdialog dengan mahasiswa sejawa barat di gedung PIAI Bandung yang dihadiri oleh mahasiswa ITB UNPAD,IKIP,UNP,UNISBA.Dialog berlangsung selama enam jam.Dewan sanagtamahasiswa ITB menyampaikan memorandum yang ditandatangani oleh delapan orang pemimpin dewan.
Sangatlah menghawatirkan kalau untuk hampir setiap pencetus bentuk sponitas kaum muda ,pengusa menyediakan cap baebau vonis yang memungkinkan timbulnya berbagai bentukfrustasi.kami khawatir bentuk frustasi yang disebabkan oleh hal tersebut diatas akan membekas dalam jangka waktu yang relative lama serta merusak idealism  mereka sebagai generasi penerus.
Pada berbagai kesempatan soemitro mencetuskkan mengenai konsepsinya tentang komunikasi Dua arah dan pola kepemimpinan nasional secara utuh.Menginjak bulan desember 1973,aksi-aksi mahasiwa semakin meningkat.Sasarannya antara lain kedutaan besar Jepang di Jalan Thamrin.Mahasiswa hokum UI menyerahkan memorandum yang berjudul mahasiswa menuntut,memorandum  mahasiswa menggugat juga disampaikan kepada penjabat Dapartemen Luar  Negeri.
Aksi menyerahkan memorandum kepada penjabat pemerintah menjadi modal aksi disamping demokrasi.Ditengah maraknya demonsrasi mahasiswa ,Drs J.P Pronk ,ketua IGGI menembah panasnya situasi.Kedatangan pronk disamping melakukan pertemuan dengan para penjabat Indonesia baik eksekutif maupun legislative serta tokoh-tokoh masyarakat,juga meninjau desa-desa di Yogyakarta.Mahasiswa menilai sikap pronk sangat Arogan dan colonial.Dalam pertemuannya dengan pimpinan DPR terjadi dialog yang terkesan bersikap sebagai tuan besar semakin membangkitkan kebencian mahasiswa terhadap bantuan asing.
Pronk:Apakah pengguna bantuan luar negeri juga dibahas diDPR?
Apakah DPR selalu setuju dengan Policy pemerintah.?
Karena aksi-kasi mahasiswa yang semakin meningkat.pada 1 Desember 1973 ,pelaksanaan khusus panglima koptamtib daerah Jakarta raya  laksusda jaya menyuarakan agar mahasiswa yang melakukan aksi semakin nekad .Aksi coret-cotret dilakukan dipelbagai tempat diJakarta.
Disamping aksi mahasiswa ,beberapa cendiakiawan antara lain mochtar lubis ,Dorajatun Kuntjoro jakti ,suhadi mangkusumawando,dan Maruli panggabean mengadakan tema gerakan mahasiswa.Pada tanggal 18 desember 1973 ,mahasiswa UI melanggar pernyataan kebulatan te kad untuk memperjuangkan perombakan keadaan kearah kehidupan kenegaraan secara menyeluruh ,yang ditandatangani oleh Hariman Siregar dan Judil Hery.
Hari-hari berkutnya aksi mahasiswa bertambah kompak dan solid pada desember 24 desember 173 lebih kurang 200 mahasiswa yang mewakili 12 Dewan mahasiswa ,berangkat dari kampus UI Selemba bergerak menuju Bina Graha dan Cendana ddengan maksud ingin berdialog dengan presiden Soeharto.Hanya 12 orang yang diterima petugas bina garaha.Yaitu para ketua dewan mahasiswa.Akhirnya Presiden Soeharto bersedia menerima delegasi  mahasiswa diBandung tidak kunjung surut.Aksi temple plakat dilakukan disekitar kampus UNPAD,ITB,dan beberapa temapt yang mudah dilihat oleh masyarakat.
Sementara itu,para ketua Dewan Mahasiswa ,dicirebon ,pada 30 Desember 1973 berhasil merumuskan Deklerasi Mahasiswa yang memorandum yang berisi agar pemerintah melaksanakan kepemimpinan terbuka yang ditandatangani oleh 15 orang ketua dewan mahasiswa dan memorandum tuntutan mahasiswa yang dirumuskan oleh 10 januari 1974.[9]
Pada 11 januari Presiden mengadakan dialog dengan mahasiswa selama dua jam.Pada kesempatan itu para Ketua Dewan Mahasiswa menyerahkan memorandum tuntutan mahasiswa yang terdiri atas enam poko,antara lain sebagai berikut
1.Pola pembangunan yang beriontasi kepada keadilan social dan memakmuran bagi rakyat babnyak.
2.Terwujudnya iklim politik yang berdasarkan demokrasi sehingga pemerintahan benar-benar milik rakyat untuk kepentingan rakyat.
3.pembangunan hokum untuk tegaknya tertib hokum dan mekanisme peradilan yang tidak memihak dimana setiap warga Negara mempunyai kedudukan yang sama dimata hokum.
4.pembatasan segala bbentuk kemewahan dan mencegah serta mengadakan pemberantasan korupsi.
Sekalipun telah bertemu dengan presiden ,sentiment  anti modal asing semakin menguat.Pada 12 januari 1974 sejumlah mahasiswa berkumpul dikampus UKI jalan Diponogoro melakukan apel siaga dengan membakar dua patung kertas yang diberi nama Imperalisme Ekonomi Jepang dan Anjing Tokyo  serta menggelar poster-poster yang be rnada anti Jepang.
Langit makin mendung rakyat berkabung
Minggu ini penjajah eknomi berkunjung 
Lapor :Indonesia siap jual.
Perdana menteri kakuei Tanaka tiba diJakarta pada hari Senin 14 Januari 1974 ,dan para mahasiswa menyambutnya dengan memblokade jalan keluar Bandar udara Kemayoran.pada keesokan harinya terjadi demokrasi mahasiswa secara besar-besaran lewat jalan Thamrin menuju arah istana.panglima Koptamtib I yang mendapatkan laporan adanya demontrasi bergegas mencegat mereka diBundaran Air Mancur didepan Bank Indonesia ,agar tidak memasuki kawasa dan kerusuhan.Demontrasi mahasiswa berhasil ditahan oleh Soemitro;
Saya mengerti aspirasi saudara-saudara.saya mengerti unek-unek kalian percayakan soal itu kepada saya .kalian percaya atau tidak pada saya?’’
‘’percaya !’’
Demonstran kemudian berbalik arah .Bekaitan dengan peristiwa ini beberapa orang ditahan ,antara lain Hariman Siregar ,Marsilam Simanjuntak,Dorojatun Kuntro jakti ,fahmi idris,Imam Waluyo ,dan H.J.C Princen.Selain itu berkaitan dengan peristiwa ini pula ,pangkoptambtib Jenderal Soemitro mengundurkan diri ,dan penjabat panglima Kopkamtib diambil kembali  oleh Presiden Soeharto.Laksama Soedomo yang semula menjadi Wakil panglima ditunjuk sebagai Kapala staf Kopkamtib.[10]
Dalam rangka ini, Hatta dapat memahami mengapa terjadi peristiwa yang disebut peristiwa Malari ( Malapetaka 15 Januari 1974 ). Peristiwa itu beberapa bulan sebelumnya didahului oleh gelombang – gelombang demmokrasi mahasiswa yang pada tanggal 15 Januari itu pada akhir kedatangan perdana menteri Jepang Tanaka ke Jakarta, akhirnya berkembang menjadi pengerusakan berbagai toko dan pasar (Showroom Astra di Jalan Sudirman dan Pasar sene n yang baru dibangun, juga beberapa mobil dirusak dan dibakar.
Hatta mengatakan “ kejadian ini tidak saja berhubungan dengan gerakan Mahasiswa yang diboncengi oleh rakyat termasukBaru kaum per Oampok dari pada kekesalan hati rakyat terhadap orang – orang China yang memegang kekuasaan ekonomi karena kuat modalnya.“.
Ia bukannya setuju dengan pengerusakan itu, juga tidak walau dihadapkan kepada orang – orang China, karena dengan begitu, “ cita – cita kita dari semulanya, supaya warga Negara Indonesia asli & warga negara keturunan Tionghoa hidup menyebelah dengan damai tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, Ia mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin agar pasar yang sudah dibangun baru, jangan diberikan kepada pedagang yang memberikan penawaran tinggi, karena hal itu berarti bahwa pasar itu  akan jatuh pada pedagang China. Tentu bagian terbanyak disediakan untuk pedagang Indonesia asli dan sewanya ditentukan pula menurut keadilan social. Orang Cina harus bayar lebih tinggi dari pada Indonesia asli. Sayang, Hatta tidak dikemukakan tuduhan pihak lain yang mungkin men – cap pendapat ini sebagai disskriminasi. Tetapi Ia yakin dengan cara demikian, lambat laun semua pedaagang yang bertetangga lebih kenal mengenal dan lenyapnya iri hati oleh kekuasaan.
Ia selanjutnya lagi lagi menyalahkan para ekonom muda atau teknokrat muda tadi tentang perkembangan ini kekhilafan Orde baru dibawah teknokrat muda katan Generasi muda kita kelihatannya sangat paham akan arti pembangunan bagi hari kedepan mereka .mereka mengerti bahwa tidak boleh ada dana yang tebuang percuma atau dipergunakan untuk proyek-proyek yang tidak langsung merasang produksi dan kemakmuran rakyat banyak .mereka pun paham sekali paham sekali akan pentingnya pendidikan dalam usaha akselerasi 25 tahun yang dicanangkan selama ini .Mereka bergairah untuk mendekati segala hal dengan pikiran rasional dan ilmiah oleh keran itu ,mereka bangkit dan memprotes proyek miniatur  yang penelitian kemungkinan kemungkianan teknis dan ekonomis amat sangat mentah mereka bangkit memprotes pemakain dana yang sangat besar dan tidak diarahkan tepat pada sasaran perkembangan ekonomi,mereka menolak proyek –proyek  yang  kurang rasional dan tidak sesuai dengan skala prioritas dan tak tepat waktunya.[11]
Pada bulan November 1969 ,DPR –GR mengeluarkan undang-undang pemilihan umum yang menetapkan keanggotaan dari parlemen yang baru DPR .DPR ditetapkan terdiri atas 360  anggota yang dipilih ,ditambah 100 anggota yang diangkat.[12]
Ada sedikit keraguan tentang kemungkinan hasil yang akan dipeloreh pada pemilihan umum ,karena kritik public terhadap rezim dan keluarga presiden kian meningkat.Meskipun banyak seorang memandang Soeharto sendiri mengagumkan ,istrinya siti Hartinah Soeharto (1923-93) ,lebih dikenal dengan Ibu Tien ,dipercaya secara luas banyak memanfaatkan posisi suaminya untuk keuntungan financial.Dia mengetahui beberapa yayasan dengan investasi bisnis yang besar.Saudara kandung Soeharto Probosutedjo (1930) dan saudara tiri Soeharto ,Sudwikatmono 1934 juga mengembangkan karir bisnis.Banyak orang percaya bahwa kesuksesan mereka lebih karena pengaruh kedudukan mereka sebagai kerabat presiden ,bukan karena kepintaran mereka dalam berbisnis.Demontrasi para mahasiiswa terhhadap kenaikan harga dan korupsi menempatkan mahasiswa sebagai oposisi langsung terhadap pemerintah.Pada bulan Juni 1970,sebuah tim anti korupsi yang dipimpin mantan perdana Menteri perdana menteri Wilopo ,bersama dengan hatta sebagai seorang anggota,melaporkan bahwa korupsi sedah menyebar kemana-mana.Tim itu kemudian dibubarkan tanpa tindakan bearti yang dilakukan.
Ali Murtopo ,Amir Mahmud (menteri dalam negeri yang bertanggung jawab mengurus birokasi )dan kopkamtib ditugaskan memastikan kemenangan golkar dalam pemilihan umum.Koptamtib menyarin kandidat semua partai dan mendiskualifikasikan sekitar 20 % karena tidak dipercaya secara politik.[13]
            Elite penguasa ternyata tidak setanggung seperti yang pemerintah sendiri dan pendukung luarnya percayai dan harapkan.Pada awal tahun 1970 an kemakmuran yang melimpah pada segelitir elite dan sekutu cukong Cina mereka mengundang berbagai reaksi ,mulai dari lelucon –lelucon politik yang tersebar luas sampai demotrasi mahasiswa dan kekerasan anti-cina
 Persaingan faksi didalam pemerintahan terbawa-bawa dalam urusan public ,terutama menegenai peranan Jepang .Jepang mangambil 53  % ekspor Indoensia pada tahun 1973 (71 % diantaranya berupa minyak dan memasok 29 % impor Indonesia.Di samping itu ,Jepang lebih menonjol karena investasi mereka yang meningkat pada Indutsri pabrik jawa ,yang tetap menghambat pertumbuhan pribumi .Jepang dipandang secara luas sebagai pemeras ekonomi Indonesia,dibantu oleh orang yang dekat dengan istana kepresidenan.Kritik dilontarkan terutama kepada Ali Murtopo dan salah satu kolega terdekat Soeharto lainnya,mayjen Sudjono Humardi (1919-89),yang dianggap sebagai pimbingan mistis presiden dan juga prantara bagi  para investor asing (teruatama Jepang.)dan mencari kebaikan hati pemerintah.Mereka menghadapi kepala Koptamtib jen Soemitro 1927-98 yang membuka diri untuk berdialog dengan pengkritik rezim.[14]
Kunjungan perdana menteri Tanaka Kakuei Ke Jakarta pada bulan Januari 1974 memicu kerusuhan yang paling buruk diIbu Kota sejak Kejatuhan Sukarno ,sebuah peristiwa yang dikanal dengan Malari (Malapetaka Januari).Para mahasiwa dan pemuda kota yang miskin membakar sekita 800 mobil dan 100 gedung,dan merompok banyak toko yang menjual produk –produk jepang.Di lain tempat ,diperkirakan 20.000 orang mengelilingi istana kepresidenan.Baru setelah hari kedua peristiwa inilah koptamtib bertindak ,penundaan yang menambah kecurigakan bahwa Soemitro bermurah kati kepada para demontsran atau berusahha menggunakan kritis negara untuk kepentingan politiknya.
Pemerintah mengawasi peristiwa ini dengan sangat serius.Pada 17 januari ,kerusushan bisa diredakan.Untuk pertema kalinya ,alih-alih menunduh orang –orang komunis sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kerusushan itu,pemerintah mengalamatkan kecamatanya kepada para  mantan aktivis masyumi dan PSI.Koptamtib menahan 770 orang hampir semuanya dibebaskan pada bulan Mei 1976 .Namun tiga tokoh mahasiswa dijebloskan kedalam penjara dengan buki yang merragukan.Di antara orang yang ditahan adalah Moctar lubis.Surat kabarnya,Indonesia Raya,ditutup ,seperti  juga Pedoman ,Abadi,dan delapan suarat kabat lainya.Soemitro diberhentikan dari Koptamtib ,yang  lagi-lagi diambil alih langsung oleh Soeharto  dengan Laksama Sudomo sebagai kepala stafnya.[15]








BAB 3
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Suhu politik nasional menjelang kerusuhan Malari memang meletup-letup. Beberapa proyek dan kebijakan Seoharto diduga menjadi pemicu kemarahan mahasiswa soal keadaan Indonesia yang terasa makin terpuruk dalam kondisi ekonomi yang tak menentu. Elite penguasa ternyata tidak setanggung seperti yang pemerintah sendiri dan pendukung luarnya percayai dan harapkan.Pada awal tahun 1970 an kemakmuran yang melimpah pada segelitir elite dan sekutu cukong Cina mereka mengundang berbagai reaksi ,mulai dari lelucon –lelucon politik yang tersebar luas sampai demotrasi mahasiswa dan kekerasan anti-cina. Menjelang kedatangan  perdana menteri  Jepang kekuei Tanaka ,pada 15 januari 1974 di Jakarta terjadi demonstran besar-besaran mahasiswa yang disusul dengan aksi anarki





[1] Heru Cahyono,  Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan Peristiwa 15 Januari’74, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1998,hal18
[2] Ibid.,hal24-26
[3] Ibid.,hal21
[4] Bantarto Bandoro,’’Hubungan luar negeri Indoensia selama orde baru ‘’,Jakarta;Centre for strategic and international studies,1994 hlm 95
[5] http://www.tempo.co/read/news/2014/01/15/Ibu-Tien-dan-Letupan-letupan-Pemicu-Malari, diakses tanggal 25 / 02 / 2014, pukul : 21.02, oleh : Tim Tempo.
[6] Atmakusumah, “ Tajuk – Tajuk Mochtar Lubbis Di Harian Indonesia Raya “, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1997, hlm 425
[7] Nugroho Notosusanto,’’Sejarah Nasional Indoensia VI ‘’,Jakarta:Balai Pustaka ,2008 hlm 637
[8] Ibid 638
[9] Ibid hlm 641
[10] Ibid hlm 642
[11] Deliar Noer,Mohammad hatta Biografi Politik,Jakarta Lp3es ,1990 hlm 664-665
[12] MC Ricklef ,”Sejarah Indonesia modern1200-2004 ”Jakarta :PT Serambi Ilmu semesta 2005 hlm 584
[13] Ibid 585
[14] Ibid 587-588
[15] Ibid 588

0 Response to "Makalah Peristiwa Malari ( Malapetaka 15 Januari)"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)