Sianak Kampung

            Halo khalayak ramai yang di alam kesepian, kembali gue akan menceritakan tentang diri gue sendiri. Seperti yang sebelumnya, nama lengkap gue masih Jhon Miduk Sitorus, gue orang keturunan Batak asli karena orang tua gue juga asli batak juga dan di daerah Tobasa, Sumatera Utara pula. Jadi, lahirlah seorang Jhon Miduk yang AMUBA (asli muka Batak) hehhehe. Sekarang gue lagi kuliah di Jakarta, tepatnya di Universitas Negeri Jakarta mengambil pendidikan Ekonomi Administrasi konsentrasi Administrasi Perkantoran.  

            Pertama kali datang ke Jakarta gue seperti orang yang tidak memiliki arah dan tujuan yang pasti. Hati ini sebenarnya ga berniat kuliah di UNJ,  dulu pengennya kuliah di UNJA (Jambi), tetapi kebetulan karena saya meminta kakak les saya untuk mengisikan data pilihan kampus di pendaftaran Online, eeehh malah gue dimasukin ke UNJ, pilihan pertama pula, trus pilihan kedua USU, amang oiiiiii amanggg.
            Mau tidak mau, ya harus ke Jakarta karena gue kebetulan diterima di UNJ, yaudah dengan hati yang berat meninggalkan kampung, gue pergi meninggalkan keluarga demi kuliah keguruan di UNJ ini. tapi, saat itu juga baru pertama kali gue naik pesawat, gue naik maskapai lion air waktu itu. Pas dibandara, gue diantar sama bapak gue sama bapa uda gue (adiknya bokap gue). Saat itu juga gue dipeluk sama bokap gue untuk mengucapkan salam perpisahan. Jujur sebelumnya, gue belum pernah dipeluk oleh bapak gue karena gue sama bapak gue saling menjaga dan saling segan. Saking segannya, gue jadi terjaga jarak dengganya, akhirnya tidak pernah bisa bercanda.  Curhat pun tidak pernah sebelumnya. Asli parah kaaan..
            Naik ke pesawat, perasaan deg-degan buat first-flight seumur hidup gue. Kebetulan gue Cuma make kaos oblog doing, itupun sangat tipis, karena biasanya gue suka pake kaos oblong mengikuti trend teman-teman. Eeeeh ternyata setelah take off,  di sana dingin banget meeen,… gue nyesel ga pake jaket yang ada di tas gue, sementara tas gue udah di bagasi…bayangkan gue itu seperti orang yang sedang berada di kutub utara atau kutub selatan.
            Gue coba ngangetin badan gue dengan gue berusaha gosok-gosokin telapak tangan gue, trus gue usah ke muka gue, tetapi tetap saja tidak bisa menghangatkan badan gue. Mungkin orang yang disamping gue juga agak geli melihat gue, dia mungkin tau kalo gue ini baru pertama kali naik pesawat,.. ya seperti itulah. Gue kedinginan yang amat sangat selama 2 jam dari Medan ke Jakarta dan alhasil menghasilkan efek masuk angin yang luar biasa beratnya.
            Sesampai di bandara Soekarno-Hatta, gue akhirnya lega karena kedinginan itu akhirnya berakhir. Setelah pesawat mendarat, gue bingung liat orang-orang pada langsung jalan cepat pergi ke arah suatu ruangang. Gue aktifkan hp gue buat menelpon om gue yang kabarnya nungguin di bandara. Ternyata mereka ke arah barang-barang bagasi, gue kemudia mengikuti mereka. Satu persatu menunggu disebuah ujung lobang dimana seperti ada rel kereta api yang bergerak dan mereka mengambil barang dari situ. Trus gue kepikiran, “oohh, mungkin koper gue disini kali ya”, akhirnya koper gue ketemu juga.
            Om gue akhirnya menelepon gue, trus gue bilang” halo tulang, sudah sampai di bandara, lihat saja nanti aku pake baju putih”. Habis, gue udah lama ga ketemu sama om gue sekitar 10 tahun lebih, tapi gue masih ingat postur badan, sama wajahnya om gue. Masih dalam telepon, akhirnya kami ketemu dan saling sapa, salam, dan peluk. Tante gue juga ikut jemput gue sama lae gue yang masih kecil. Malam itu sudah jam 21.00 WIB, ditambah hujan yang deras lagi. Akhirnya gue nyampai juga dijakarta untuk melanjutkan perjuangan kuliah di UNJ.


Bersambung…………………….

0 Response to "Sianak Kampung"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)