Manajemen Kepegawaian

      Manajemen kepegawaian (Personnel Management) merupakan panduan kata manajemen dan kepegawaian, yang masing-masing mempunyai arti dan berdiri sendiri. Untuk memperoleh pengertian manajemen kepegawaian, terlebih dahulu perlu dimengerti apa arti manajemen dan apa arti dari kepegawaian.

            Dr. S.P. Siagian, M.P.A dalam bukunya Filsafat Administrasi mengemukakan bahwa manajemen ialah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. sementara itu, Drs. F.X. Soedjadi, M.P.A dalam bukunya Pokok-Pokok manajemen Kepegawaian mengemukakan bahwa manajemen merupakan proses kegiatan dari seorang pemimpin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui kerja sama yang efesien dari orang-orang lain serta sesuai dengan sumber-sumber atau factor yang tersedia untuk itu. Sedangkan Drs. P. I. Oey Liang Lee sebagaian disitir oleh Drs. M. Manullang dalam bukunya Management Personalia mengemukakan bahwa manajemen ialah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan human and natural resources. Selanjutnya Drs. M. Manullang mengubah pengertian manajemen menjadi seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengontolan human and natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu.
            Rumusan manajemen tersebbut diatas tampak berbeda satu dengan yang lain. begitu pula para teoritisi dan praktisi memiliki pengertian yang berbeda mengenai manajemen. Tetapi unsur-unsur yang selalu terdapat di dalamnya, yaitu sejumlah manusia dengan kegiataanya, sumber-sumber dan factor serta tujuan, sama.
            Melalui kerja sama, seorang pemimpin berhasil mencapai tujuan organisasi. Organisasi adalah kelompok manusia yang dipadukan dalam suatu kerja sama, yang sekaligus juga merupakan alat untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Terbentuknya dan tercapainya tujuan organisasi ini dimungkinkan oleh hakikat manusia itu sendiri. Manusia adalah makluk individu dan sekaligus makluk social. Setiap manusia terdorong untuk memenuhi segala kebutuhan pribadinya, sekaligus terdorong pula untuk kerja sama. Selain memiliki tujuan dan cita-cita pribadi, manusia juga memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan dirinya demi terjcapainya tujuan bersama sekadar bakat dan kemampuannya. Ada yang memiliki bakat kepemimpinan, kemampuan berpikir yang cemerlang, dan ada pula tenaga pelaksanaa, atau orang yang hanya bisa bekerja berdasarkan perintah. Namun semuanya merupakan unsur konstruktif bagi tercapainya tujuan bersama, yang dalam konteks pembicaraan kita, kita sebut organisasi.
            Karena keanekaragaman kondisi manusiawi ini, tepat jugalah apabila dikatakan bahwa manajemen sebagai suatu kemampuan memimpin dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, merupakan seni dan juga ilmu. “manajemen adalah seni”, maksudnya untuk menjadi seorang manajer atau pemimpin yang berhasil diperlukan bakat yang dibawa sejak lahir dan pengembangan bakat melalui pendidikan. Namun demikian, tidak berarti bahwa pemimpin yang tidak memiliki bakat sekalipun penuh minat dan tekut, tidak akan dapat menjadi seorang pemimpin yang berhasil. Keberhasilan seorang pemimpin  juga tidak lepas dari peranan orang-orang yang dipimpinnya, bahkan situasi dan kondisi pada waktu itu.
            Manajemen disebut sebagai suatu ilmu pengetahuan karena manajemen mempunyai syarat-syarat sebagai ilmu pengetahuan, yaitu mempunyai objek material tertentu dengan pola dan fakta yang tersusun secara metodis, sistematis, dan logis, dan untuk membuktikan kebenarannya antara lain dapat dipergunakan metode induktif dan deduktif.
            Kini, marilah kita membahas arti kata kepegawaian. Kepegawaian yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan personnel, sering disebut juga personalia. Yang dimaksud dengan kata kepegawaian adalah seluruh orang yang dipekerjakan dalam suatu badan tertentu, baik dibadan-badan pemerintah maupun swasta. Kata kepegawaian berasal dari kata dasar pegawai yang berarti karyawan atau pekerja. Sekalipun demikian, penggunaan kata-kata tersebut cenderung berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena banyak dipengaruhi oleh tempat, sifat, dan  lingkungan kerja dimana seseorang dipekerjakan. Seorang yang dipekerjakan dilingkungan badan-badan pemerintah cenderung disebut pegawai atau karyawan, sedangkan apabila ia dikerjakan dilingkungan badan-badan swasta ia cenderung disebut karyawan atau pekerja.
            Didalam peraturan perundang-udangan yang ada, selama ini tidak terdapat kata karyawan, melainkan kata pegawai atau pekerja. Masing-masing terdapat didalam peraturan perundang-undangan kepegawaian dan peraturan perundangan ketenagakerjaan. Peraturan perundangan ketenagakerjaan banyak berlaku diperusahaan atau badang-badan swastam sedangkan peraturan perundangan kepegawaian hanya berlaku dilingkungan badang-badan pemerintah.
            Setelah membahas pengertian manajemen dan kepegawaian, sampailah kita pada pertanyaan apa yang disebut manajemen kepegawaian itu. Drs. M. Manullang mengemukakan bahwa manajemen kepegawaian adalah seni dan limu perencanaan, pelaksanaan, dan pengontrolan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, dengan meninggalkan kepuasan hati pada diri para pekerja. Atau dengan kata lain, manajemen kepegawaian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara bagaimana memberikan fasilitas untuk mengembangkan kemampuannya dan rasa partisipasi pekerja dalam suatu kesatuan aktivitas demi tercapainya tujuan.
            Drs. F. X. Soedjadi, M.P.A mengemukakan bahwa setiap manajemen kepegawaian adalah proses kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan agar tercapainya tujuan organisasi seimbang dengan sifat, hakikat, dan fungsi organisasi serta sifat dan hakikat para anggotanya.
            Society for personnel Administration di Amerika Serikat memberikan pengertian Personnel Management sebagaimana dikutip oleh Paul Pigors dan Charles A. Myerse dalam bukunya Personnel Administrastion sebagai berikut : Manajemen Kepegawaian adalah seni mencari, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap dengan cara sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dan efesiensi tenaga kerja dapat tercapai semaksimal mungkin.
            Ketiga rumusan manajemen kepegawaian tersebut tampak berbeda satu dengan yang lain, tetapi sesungguhnya dalam ketiga rumusan itu terkandung sasaran yang sama yaitu kegairahan dan produktivitas kerja maksimum dari anggota organisai yang sekaligus juga berarti mencapai tujuan organisasi itu sendiri.
            Dalam memenuhi kepuasan tidak terbatas dari anggota organisasi, tujuan organisasi itu sendiri hendaknya tetap diperhatikan agar berhasil. Disinilah justru letak peranan manajemen kepegawaian.


Sumber : Saksono Slamet. Administrasi Kepegawaian. Kanisus. Yogyakarta.1998.

0 Response to "Manajemen Kepegawaian"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)