Makalah Sosiologi Politik
1.1 Latar Belakang
Partisipasi politik merupakan aktifitas masyarakat yang bertujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik dilakukan orang
dalam posisinya sebagai warga Negara, bukan politikus atau pegawai negeri.
Partisipasi politik ini pun bersifat sukarela dan bukan dimobilisasi oleh
Negara maupun partai yang berkuasa.
Dengan itu, maka kita mengetahui bahwa partisipasi politik itu merupakan
suatu hal yang bersifat suka rela terhadap masyarakat yang aktif dalam perpolitikan. Disini dapat dilihat bahwa masyarakat sebagai subjek dalam pembangunan untuk ikut serta
dalam menentukan keputusan yang menyangkut keputusan bersama (umum). Oleh
karena itu di dalam mengambil keputusan dibutuhkannya kerja sama
antara partai politik dan masyarakat untuk memberikan keputusan yang baik dalam
perpolitikan bagi negaranya.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi mengenai “Partisipasi
Politik” kami mengangkat rumusan masalah yaitu:
a.
Bagaimana konsep partisipasi politik?
b.
Apa sajakah bentuk-bentuk partisipasi politik?
c.
Apa sajakah tingkatan partisipasi politik?
d.
Apa sajakah faktor pendukung partisipasi politik?
e.
Apa sajakah faktor penghambat partisipasi politik?
f.
Apa sajakah fungsi pasrtisipasi politik?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Partisipasi Politik
Partisipasi berasal dari bahsa
latin, yaitu pars yang artinya bagian dan capere (sipasi) yang artinya
memangambil. Bila dihubungkan “berarti mengambil bagian”. Dalam bahasa Inggris,
participale atau participation berarti mengambil bagian atau mengambil peranan
dalam aktivitas atau kegiatan politik suatu negara.
Suasana gedung MPR dalam partisipasi Politik sumber (Kemendagri) |
Partisipasi
politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara
aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pemimpin negara
dan secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah
(public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam
pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting) atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau
anggota parlemen, menjadi anggota partai salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya dan sebagainya.
Pengertian partisipasi menurut para ahli
1.
Michael Rush Philip Althoff, partisipasi politik adalah
keterlibatan individu sampai macam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
2.
Kevin R. Hardwic, partisipasi politik memberi
perhatian cara-cara warga negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan
mereka terhadap pejabat-pejabat publik agar mampu mewujudkan
kepentingan-kepentingan tersebut.
3.
Herbert McClosky, partisipasi politik adalah
kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil
bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak
langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.
Partisipasi
politik adalah bagian penting dalam kehidupan politik semua negara, terutama
bagi negara yang menyebut dirinya sebagai negara demokrasi, partisipasi politik
merupakan salah satu indikator utama. Artinya, suatu negara baru bisa disebut
sebagai negara demokrasi jika pemerintah yang berkuasa memberi kesempatan yang
seluas-luasnya kepada warga negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik,
sebaliknya warga negara yang bersangkutan juga harus memperlihatkan tingkat partisipasi
politik yang cukup tinggi. Jika tidak, maka kadar kedemokratisan negara
tersebut masih diragukan.
Di
negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham bahwa
kedaulatan ada di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan bersama
untuk menetapkan tujuan-tujuan serta masa depam masyarakat itu dan untuk
menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan.
Partisipasi
politik erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar
bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam
penyelenggaraan pemerintah. Di negara-negara demokrasi umumnya dianggap baha
lebih banyak partisipasi masyarakat maka lebih baik, sebaliknya tingkat
partisipasi yang rendah pada umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik,
karena dapat ditafsirkan bahwa banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap
masalah kenegaraan.
Masalah
partisipasi politik bukan hanya menyangkut watak atau sifat dari pemerintahan
negara, melainkan sifat, watak atau karakter masyarakat suatu negara dan
berpengaruh yang ditimbulkannya.
2.2 Bentuk-Bentuk Partisipasi
Dalam tataran praktis, partisipasi politik bisa muncul dalam beberapa
bentuk. Setiap bentuk-bentuk partisipasi politik akan berisikan gaya, tuntunan,
pelaku dan sampai pada tindakan-tindakan yang dilakukan warga negara dalam konteks politik. Selain itu juga
berkanaan denganjumlah orang yang terlibat dalam bentuk-bentuk partisipasi
politik, tidak harus selalu dilakukan oleh sekelompok orang, tetapi bisa juga
dilakukan oleh hanya satu orang.
Perilaku politik seseorang dapat dilihat dari bentuk partisipasi politik
yang dilakukannya. Bentuk partisipasi politik dilihat dari segi kegiatan dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Partisipasi aktif
bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi masukan dan keluaran
suatu sistem politik. Misalnya, kegiatan warga negara mengajukan usul mengenai
suatu kebijakana umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berbeda dengan
kebijakan pemerintah, mengajukan kritik dan saran perbaikan untuk meluruskan
kebijaksanaan, membayar pajak, dan ikut srta dalam kegiatan pemilihan pimpinan
pemerintahan.
b. Partisipasi pasif
Bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi keluaran suatu sistem
politik. Misalnya, kegiatan mentaati peraturan/perintah, menerima, dan
melaksanakan begitu saja setiap keputusan pemerintah.
Seluruh aktivitas yang dilakukan dalam kerangka partisipasi politik,
setiap tindakan yang berhadapan dengan pembuat dan pelaksana kebijakan, dan
partisipan terlibat untuk mempengaruhi jalannya proses tersebut agar sesuai
kepentingan dan aspirasinya.
Bila
dilihat dari jumlah pelaku, partisipasi politik dapat dibedakan menjadi
berikut:
a. Partisipasi individual, yaitu
partisipasi yang dilakukan oleh orang perorang secara individual, misalnya
menulis surat yang berisi tuntutan atau keluhan kepada pemerintah.
b.
Partisipasi kolektif, yakni kegiatan politik yang dilakukan oleh
sejumlah warga negara secara serentak yang dimaksudkan untuk mempengaruhi
penguasa. Partisipasi kolektif ini di bagi lagi menjadi dua, yaitu konvensional
dan non-konvensional.
Partisipasi politik yang
dilakukan dengan cara-cara konvensional seperti:
- Memberikan suara dalam pemilu,
- Terlibat dalam kampanye,
- Membentuk dan bergabung dalam
organisasi kemasyarakatan,
- Melakukan diskusi publik, dan
- Melakukan komunikasi pribadi
dengan aktivis politik atau pejabat pemerintah.
Partisipasi politik yang
dilakukan dengan cara non-konvensioan dapat berbentuk:
- Demonstrasi,
- Boikot, dan
- Pembangkangan sipil.
Tur Wahyudin (2008), membagi bentuk partisipasi politik berdasarkan tipe
masyarakatnya seperti berikut ini:
a.
Masyarakat Primitif, dalam masyarakat primitif, kehidupan politik
cenderung erat terintegrasi dengan kegiatan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab
itu, partisipasi politik pada masyarakat ini cenderung tinggi dan mungkin sulit
untuk membedakannya dari kegiatan yang lain.
b.
Masyarakat Berkembang, dalam masyarakat berkembang, karena adanya
kombinasi dari institusi dan pengaruh modern dan tradisional, partisipasi
umumnya dibatasi oleh faktor-faktor seperti tingkatan melek huruf dan masalah
umum. Oleh karenanya, partisipasi dalam masyarakat ini dalam beberapa bentuk
cenderung sangat tinggi, dan yang lainnya cenderung sangat rendah.
c.
Masyarakat Totaliter, salah satu karakteristik paling penting dari masyarakat
totaliter adalah bahwa mereka berusaha mengontrol partisipasi dalam proses politik pada semua tingkatan.
2.3 Faktor Pendukung partisipasi Politik
a. Pendidikan politik
menurut Ramdlon Naning, pendidikan politik adalah usaha untuk
memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat,
meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara; serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat terhadap hak,
kewajiban, dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara.
b. Kesadaran politik
Menurut Drs.M. Taupan,Kesadaran politik adalah suatu proses batin yang
menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi kenegaraan dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara, kesadaran politik atau keinsafan hidup
bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat tugas-tugas
negara bersifat menyeluruh dan kompleks sehingga tanpa dukungan positif dari
seluruh warga masyarakat, tugas-tugas negara banyak yang terbengkelai.
c. Sosialisasi politik
Sosialisasi
politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan
mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.
adapun alat yang dapat dijadikan sebagai perantara/sarana dalam sosialisasi
politik. antara lain: keluarga(family), sekolah, partai politik.
2.4 Faktor Penghambat Partisipasi Politik
Ada banyak orang yang tidak berpartisipasi dalam politik, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Apatis (masa bodoh) dapat
diartikan sebagai tidak punya minat atau tidak punya perhatian terhadap orang
lain, situasi, atau gejala-gejala.
2. Sinisme menurut Agger diartikan
sebagai “kecurigaan yang busuk dari manusia”, dalam hal ini dia melihat bahwa
politik adalah urusan yang kotor, tidak dapat dipercaya, dan menganggap
partisipasi politik dalam bentuk apa pun sia-sia dan tidak ada hasilnya.
3. Alienasi menurut Lane sebagai
perasaan keterasingan seseorang dari politik dan pemerintahan masyarakat dan
kecenderungan berpikir mengenai pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan
oleh orang lain untuk oranng lain tidak adil.
4. Anomie, yang oleh Lane
diungkapkan sebagai suatu perasaan kehidupan nilai dan ketiadaan awal dengan
kondisi seorang individu mengalami perasaan ketidakefektifan dan bahwa para
penguasa bersikap tidak peduli yang mengakibatkan devaluasi dari tujuan-tujuan
dan hilangnya urgensi untuk bertindak.
2.5 Fungsi Partisipasi Politik
Sebagai suatu tindakan atau aktivitas, baik secara individualmaupun
kelompok, partisipasi politik memiliki beberapa fungsi. Robert Lane (Rush dan
Althoff, 2005) dalam studinya tentang keterlibatan politik , menemukan empat
fungsi partisipasi politik bagi individu-individu.
1.
Sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomis.
2.
Sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhan bagi
penyesuaian sosial.
3.
Sebagai saran untuk mengejar nilai-nilai khusus.
4.
Sebagai sarana untuk memenuhi keutuhan alam bawah sadar dan
kebutuhan psikologis tertentu.
Partisipasi
politik juga mempunyai fungsi bagi kepentingan pemerintahan. Untuk kepentingan
pemerintahan, partisipasi politik mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.
Untuk mendorong program-program pemerintah. Hal ini berarti
bahwa peran serta masyarakat diwujudkan untuk mendukung program politik dan
program pemerintah.
2.
Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan masyarakat
untuk masukan bagi pemerintah dalam mengarahkan dan meningkatkan pembangunan.
3.
Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran dan kritik
terhadap pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan.
Tanpa adanya partisipasi politik maka negara akan menjadi suatu negara
yang otoriter dimana penguasalah yang akan menentukan segaa sesuatunya tanpa
boleh satu orangpun untuk mengubah ataupun menentang keputusan penguasa.
Menyadarkan
kepada masyarakat bagaimana pentingnya partisipasi politik dan manfaat dari
partisipasi politik bagi kehidupan bernegara. Ini dapat dilakukan melaui
pendidikan sosialisasi politik kepada masyarakat itu sendiri, sehingga dengan
ini kita bisa menimbulkan kesadaran pada diri masyarakat untuk berpartisipasi
dalam politik.
Rush,
Michael dan Althoff. Pengantar Sosiologi Politik.
Penerbit PT Rajawali. Jakarta 1989
Budiarjo,Miriam.
Dasar-dasar Ilmu Politik. Penerbit
Gramedia.Jakarta.2008
Sastrodmojo,Sudijono.
Perilaku Politik. Penerbit Semarang
pres.Semarang.1995
Gatara,
Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka Setia
0 Response to "Makalah Sosiologi Politik"
Posting Komentar
Termimakasih buat partisipasinya ya :)