Cara Mengatasi Lemahnya Nilai Rupiah


            Akhir-akhir ini, nilai rupiah semakin anjlok hingga menyentuh angka Rp. 13.100,00, tertinggi dalam sejarah nilai rupiah Indonesia, bahkan melewati nilai rupiah ketika krisis moneter tahun 1997/1998. Naiknya nilai tukar terhadap dollar US ini mengakibatkan naiknya harga-harga disegala sektor, bukan hanya di badan usaha milik swasta, tetapi berpengaruh signifikan terhadap badan usaha milik Negara juga seperti naiknya harga minyak, meski harga minyak dunia sedang dalam kondisi sangat turun (dibawah USD 50/ Barrel), naiknya harga gas, air minum, kebutuhan pokok dan lain sebagainya.

Hal ini menyebabkan masyarakat sangat resah dengan kenaikan harga-harga karena sedikit saja harga kebutuhan pokok naik, akan berpengaruh kepada pembelian kebutuhan yang lainnya. Bagaimana dengan pemerintah? Apakah sudah melakukan langkah untuk menurunkan tingkat inflasi yang sangat tinggi ini? dalam beberapa usahanya, pemerintah telah berusaha melakukan tekanan terhadap inflasi dengan mulai menarik uang rupiah yang beredar diseluruh Indonesia serta menambah bea import dan lain-lain.
Ada beberapa langkah yang tepat dan sangat cocok untuk dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi inflasi ini antara lain :
1.      Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pengenaan bea masuk anti dumping dan bea masuk pengamanan sementara (safeguard) untuk produk-produk import yang terindikasi dumping.
2.      Insentif pajak bagi perusahaan Indonesia yang produknya minimal 30% untuk pasar eksport. Dengan penaikan pajak sebesar ini, maka pemasukan pemerintah dari prosuk insentif pajak akan mengingkat 2 kali lipat.
3.      Penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) untuk galangan kapal nasional dimana galangan Kapal nasional nantinya tidak akan dipungut pajak lagi.
4.      Meningkatkan komponen bahan bakar Nabati (BBN) agar import bahan Bakar Minyak (BBM) bisa dikurangi.
5.      Insentif pajak bagi perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia yang tidak mengirimkan deviden tahunan sebesar 100% keperusahaan Induk di Negara asal
6.      Mendorong BUMN untuk melakukan kebijakan reasuransi
7.      Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia harus berupaya mendrong dan memaksa proses transaksi di Indonesia harus memakai mata uang rupiah.
8.      Perlunya pengembangan pengolahan bahan bakar gas (BBG) agar kita bisa beralih dari bahan bakar minyak yang semakin terbatas ke bahan bakar gas yang stoknya masih melihmpah. Mengingat Indonesia adalah salah satu Negara penghasil gas terbesar di dunia maka hal ini harus dimanfaatkan secara semaksimal mungkin untuk menghemat keuangan Negara atas import bahan bakar minyak dan pengeluaran atas biaya lain-lain yang bersangkutan.

            Demikianlah beberapa langkah realistis tentang cara apa yang harus ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi inflasi yang sangat tinggi ini. semakin cepat pemerintah melakukannya, semakin cepat Indonesia selamat dari bahaya atau akibat inflasi yang meneror Negara Indonesia ini. kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, sayang pengolahannya masih berada di tangan Negara lain. perlu dukungan dari berbagai elemen untuk merealisasikan kebijakan ini, salah satunya adalah anda sendiri.

o   Ditulis oleh Jhon Miduk Sitorus, seorang mahasiswa,  penulis untuk beberapa surat kabar dan menjalani dunia blogger. Beredar di dunia maya dengan akun @jhonmiduk. 


0 Response to "Cara Mengatasi Lemahnya Nilai Rupiah"

Posting Komentar

Termimakasih buat partisipasinya ya :)